Apakareba: Gempa bumi kembali mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Diketahu gempa susulan tersebut bermagnitudo 4,4.
Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui akun Twitter @infoBMKG, gempa itu terjadi pada Minggu, 31 Januari 2021, pukul 19.13 WIB. Pusat gempa tersebut berada pada titik koordinat 3.14 LS 119.09 BT.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di darat, 45 kilometer timur laut Majene dengan kedalaman 14 kilometer. Selain itu, gempa terasa di tingkat III skala Mercalli (MMI) di Majene dan tingkat II di Mamuju, Mamasa, dan Polman.
Sebagai informasi, skala Mercalli merupakan satuan mengukur kekuatan gempa bumi. Dilansir dari situs Bmkg.go.id, berikut penjelasan dari setiap tingkatan skala Mercalli.
Skala I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
Skala II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Skala III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getara seakan-akan ada truk berlalu.
Skala IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak daam rumah, du luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Skala V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Skala VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Skala VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
Skala VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Skala IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
Skala X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
Skala XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, dan rel melengkung sekali.
Skala XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(SYI)