Apakareba: Tahun ini Hari Guru Nasional (HGN) jatuh pada Rabu, 25 November 2020. HGN diperingati bersamaan dengan milad Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). HGN ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional oleh Presiden Soeharto pada 25 November 1994.
Guru berperan besar dalam pembentukan sosok insan penerus bangsa. Tak heran jika guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tidak hanya sekadar mentransfer ilmu, guru juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai sosial kepada peserta didiknya. Jika mengibaratkan peserta didik sebagai bibit tanaman, guru tidak pernah merasa lelah untuk selalu menyiraminya agar tanaman itu tumbuh menjadi indah dan bermanfaat.
Peringatan Hari Guru Nasional 2020 mengusung tema “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar”. HGN 2020 juga memiliki logonya sendiri yang menggambarkan semangat belajar tidak redup meski di tengah kondisi pandemi covid-19.
Pada logo tersebut, tampak elemen-elemen desain yang terdiri dari sosok pak guru, ibu guru, serta siswa dan siswi yang diilustrasikan sedang memakai masker. Figur-figur itu terlihat dinamis dan ceria dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Peserta didik harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini, perkembangan teknologi mau tidak mau harus dimanfaatkan dalam proses PJJ. Pemanfaatan tekonologi itu tertuang dalam logo HGN 2020 dengan adanya gambar simbol-simbol wifi, laptop, telepon selular, dan aplikasi telekonferensi.
Ketika dilihat secara keseluruhan, logo HGN 2020 berbentuk hati. Hal ini menggambarkan seluruh komponen pendidikan mulai dari guru, murid hingga orang tua yang bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta demi memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Logo HGN 2020 ini merupakan karya dari pemenang sayembara logo HGN 2020 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemenang sayembara logo HGN 2020 adalah Teguh Prasongko E dari DKI Jakarta. Empat peserta lainnya yang juga mengikuti sayembara ini dan mendapatkan apresiasi dari Kemendikbud adalah Asep Wawan Suwandana (Jawa Barat), Ramandhika Septa Yoga (Jawa Timur), Reni Nur Safitri (Bengkulu), dan Syamsul Fajri (Sulawesi Selatan).
(SYI)