Apakareba: Beberapa daerah di Kota Sabang, Aceh, yang sebelumnya tidak memiliki infrastruktur telekomunikasi, kini dapat menikmati kelancaran jaringan internet. Secara umum, jaringan internet berfungsi untuk mempermudah kita dalam berkomunikasi. Tetapi tak hanya itu, dengan adanya jaringan internet ini, layanan kesehatan di Sabang mengalami peningkatan.
Salah satu puskesmas di daerah Iboih merasakan manfaat dari ketersediaan jaringan internet. Dengan adanya akses internet yang sudah merata di Sabang, penginputan data pasien menjadi lebih mudah, tidak seperti dahulu yang dilakukan secara manual. Hal ini disampaikan oleh salah satu tim ekspedisi BAKTI Kominfo Sabang, Ni Wayan Prima.
Proses rujukan pasien dari puskesmas daerah untuk ke rumah sakit umum di Kota Sabang sekarang menjadi lebih mudah. Sebab, data pasien sudah terekam dan langsung bisa di akses oleh rumah sakit pusat di Kota Sabang dengan menggunakan layanan internet.
“Di semua puskesmas itu sudah disediakan wifi dan tenaga medis juga bisa menginput data pasien dengan mudah,” kata Prima dalam diskusi virtual Newsmaker yang diakses melalui kanal Youtube Medcom.id pada Sabtu, 21 November 2020.
Selain itu, belum lama ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggagas Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Sabang untuk melakukan penyuluhan kepada petani bagaimana cara menanam dan merawat tanaman kakao yang baik. Tentunya SLI ini dapat diakses oleh para petani dengan menggunakan jaringan internet.
“Dengan sistem ini, jadinya tanaman kakao sendiri di Kota Sabang itu sudah lebih baik dibanding dahulu. Jadi sudah bisa men-support kebutuhan kakao di Kota Sabang itu sendiri,” ucap Prima.
Anak milenial Sabang pun akhirnya melihat adanya peluang dari potensi tanaman kakao di sana. Mereka membuat suatu usaha yang dinamakan cokinol (coklat kilometer nol) dan pabriknya juga sudah ada. Bahan yang digunakan untuk pembuatan cokinol ini diambil langsung dari kakao yang telah ditanam oleh para petani di Sabang.
“Jadi diolah menjadi coklat, kemudian coklat ini dijual online. Target mereka coklat ini bisa menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Sabang,” tutur Prima.
Melalui proyek Palapa Ring, BAKTI Kominfo melakukan pengembangan telekomunikasi ke seluruh kabupaten/kota dengan membangun jaringan kabel serat optik nasional sepanjang 12.229 kilometer. Pembangunan ini diharapkan dapat menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan 57 kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
BAKTI Kominfo terus berkomitmen menyediakan infrastruktur layanan telekomunikasi ke wilayah pelosok, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dan perbatasan. Hal tersebut dilakukan demi mengatasi kesenjangan digital di Indonesia.
(SYI)