Tinggalkan FOMO, Jalani JOMO

Ilustrasi JOMO - Freepik Ilustrasi JOMO - Freepik

Apakareba:  Mungkin banyak dari Anda yang lebih familiar dengan istilah FOMO atau fear of missing out (merasa panik dan cemas ketika ketinggalan sesuatu yang sedang tren). Ternyata, belakangan ini lahir istilah baru yang menjadi antitesis dari FOMO, yakni JOMO.

Lalu apa itu JOMO, dan bagaimana cara menerapkannya? Dilansir dari berbagai sumber berikut informasinya

Apa itu JOMO

JOMO atau joy of missing out adalah perasaan ketika seseorang justru merasa senang tidak harus mengikuti apa yang sedang tren. Bahkan, orang dengan kategori JOMO sebenarnya memiliki kecerdasan emosional yang tidak biasa.

Di tengah dunia yang serba sibuk dan informasi serba cepat, seorang yang memiliki JOMO merasa tidak ada keharusan untuk mengikuti apa yang tengah terjadi. Justru, seorang JOMO dapat menemukan kebahagiaan versi dirinya sendiri lho.

Hal tersebut menjadi keistimewaan dari joy of missing out, bahkan mereka tak harus mengunggah sesuatu demi validasi atau apresiasi dari sekitar.

Biasanya seorang JOMO tidak mempunyai keinginan untuk pamer demi mendapat pengakuan atau diberi tempat dalam suatu lingkaran pertemanan tertentu. Artinya, orang yang berhasil menikmati joy of missing out tak punya keharusan melakukan apapun.

Bahkan jika seorang JOMO melakukan perjalanan keliling dunia dia tak perlu mengunggah satu foto pun karena benar-benar menikmati petualangannya. Tentu hal ini tidak mudah, sebab saat ini kita seperti didikte oleh media sosial. Tidak bisa dipungkiri media sosial memiliki peran yang sangat besar membentuk kita seperti saat ini.

Namun tenang, masih ada harapan kok untuk keluar dari FOMO dan menjadi JOMO, berikut cara yang bisa Anda coba.

Cara menjadi JOMO

1. Matikan notifikasi

Untuk yang pertama coba untuk non-aktifkan notifikasi agar tak muncul di ponsel Anda, kecuali jika notifikasi tersebut merupakan email yang berhubungan dengan pekerjaan atau hal-hal penting lainnya.

2. Berhenti menggunakan medsos

Jika cara pertama kurang signifikan, cobalah untuk keluarlah dari akun media sosial, berhenti mengikuti akun dari orang-orang yang dapat memicu perasaan negatif.

3. Menghargai waktu

Selanjutnya cobalah untuk lebih menghargai waktu. Sebisa mungkin, buat jadwal dan prioritas apa yang penting dilakukan dan apa yang tidak. Jika ada kegiatan yang paling penting, tuliskan sebagai prioritas utama.

4. Lebih menikmati momen

Untuk yang terakhir Anda bisa dengarkan apa yang sedang dirasakan diri sendiri. Jika merasa hari tidak berjalan dengan baik, bersantailah di sore hari sembari memanjakan diri.

Nah, itulah penjelasan mengenai JOMO dan beberapa tips untuk memulaianya. Walau tidak mudah menerapkannya di tengah era saat ini, namun menjadi JOMO merupakan pilihan yang tepat jika Anda sudah jenuh dengan tuntutan zaman. Bagaimana apakah Anda sudah siap menjadi JOMO?

Baca juga:  Sindrom FOMO Jadi Jebakan di Tengah Epidemi Covid-19, Ini Solusinya



(NAI)