Apakareba: Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Iris Rengganis mengatakan vaksin Sinovac belum bisa dipastikan aman bagi kelompok usia anak-anak. IDI masih meneliti terkait hal itu.
"Belum bisa dikatakan demikian (aman), masih penelitian," kata Iris di Jakarta, Kamis, 25 Maret 2021, seperti dilansir dari Antara.
Pernyataan itu dilontarkan Iris untuk menjawab klaim perusahaan pembuat vaksin, Sinovac Biotech Ltd, yang menyebut vaksin buatannya aman dan efektif untuk anak usia 3-17 tahun. Iris menambahkan penelitian vaksin Sinovac untuk kelompok anak dan remaja sudah masuk tahap uji klinik fase III.
"Kita masih menunggu (hasil tahap uji klinik fase III)," ucap dia.
Menurut dia, sejumlah ahli juga sedang meneliti keamanan vaksin covid-19 untuk anak pada rentang usia di bawah 16 tahun. Sejauh ini belum ada ahli yang melaporkan vaksin covid-19 aman bagi anak.
Iris ingin penggunaan vaksin untuk kelompok anak bisa dilakukan segera dan secara bertahap. Sebab, usia anak rentan tertular covid-19.
"Usia anak justru perlu divaksin, tapi untuk penelitian pun harus lebih hati-hati. Makanya diambil usia aman 18-59 tahun (yang saat ini boleh divaksin)," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Medis Sinovac, Gang Zeng, mengatakan uji klinis tahap awal dan menengah terhadap 550 subjek menunjukkan vaksin akan memicu respons kekebalan tubuh. Dua penerima vaksin usia tiga tahun dan enam tahun mengalami demam tinggi sebagai respons terhadap vaksin.
"Sementara subjek uji coba lainnya mengalami gejala ringain. Ini menunjukkan vaksin itu aman dan akan menghasilkan respon imun yang berpotensi berguna terhadap covid-19," kata Zeng lewat siaran pers, Senin, 22 Maret 2021.
(CIA)