Apakareba: Tahap kedua vaksinasi covid-19 di Indonesia akan ditujukan untuk sekitar 38 juta jiwa. Kelompok yang menjadi sasaran dalam tahap kedua ini adalah petugas publik dan lanjut usia (lansia).
"Total sasaran vaksinasi tahap kedua ini mencapai 38.513.446," kata pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dalam acara virtual Media Briefing Pelaksanaan Vaksinasi Tahap Dua bagi Petugas Pelayanan Publik, Senin, 15 Februari 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Maxi memerinci jumlah itu terdiri atas 16,9 juta petugas publik dan 21,5 juta lansia. Namun, lansia calon penerima vaksin mesti mengikuti sejumlah ketentuan.
Lansia umur 60 tahun ke atas bisa divaksinasi berdasarkan rekomendasi yang ditentukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Penyuntikan vaksin juga bisa dilakukan kepada penderita penyakit penyerta atau komorbid yang terkendali sesuai rekomendasi ahli dan ITAGI.
"Jadi pemerintah kita tidak asal memilih kenapa harus lansia dan pekerja publik," tegas Maxi.
Pemerintah juga sudah mendata kelompok yang masuk dalam kategori prioritas pemberian vaksin tahap dua. Kelompok lainnya, meliputi pedagang pasar, tenaga pengajar atau pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan aparatur sipil negara (ASN).
Kemudian, pihak keamanan, petugas pariwisata, pelayanan publik, dan pekerja tranportasi publik. Atlet serta wartawan dan pekerja media juga menjadi bagian dari prioritas pemberian vaksin covid-19.
Maxi menyebut prioritas pemberian vaksin terhadap kelompok masyarakat pada tahap kedua tersebut lantaran memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi. Sehingga, sangat rentan terinfeksi virus covid-19.
"Ketika mereka terlindungi lewat vaksinasi maka kita dapat menurunkan laju penyebaran virus mengurangi beban kerja di rumah sakit serta membantu tenaga kesehatan," ujar Maxi.
Jumlah kebutuhan vaksin di Indonesia sebanyak 181,5 juta jiwa. Pada tahap awal vaksinasi menyasar kelompok tenaga kesehatan sebanyak 1,46 juta jiwa.
Pada tahap dua sekitar 38 juta jiwa untuk sasaran penerima petugas publik dan lansia. Dua tahapan ini ditargetkan rampung pada April 2021
Kemudian, dilanjutkan tahap tiga dengan sasaran masyarakat rentan atau berisiko tertular tinggi sebanyak 63,9 juta jiwa. Tahap empat kelompok masyarakat lainnya menyesuaikan ketersediaan vaksin sebanyak 77,7 juta jiwa. Periode tahapan tiga dan empat digelar pada April 2021 hingga Maret 2022.
(SYI)