Apakareba: Sebanyak 8.658 korban gempa Sulawesi Barat masih mengungsi. Juru bicara Pusat Informasi dan Data Posko Transisi Penanggulangan Bencana Gempa Sulbar Safaruddin DM menyebutkan ribuan orang tersebut bertahan di tenda darurat di Kabupaten Mamuju dan Majene.
"Jumlah pengungsi gempa di Sulbar yang sebelumnya mencapai 91 ribu jiwa jumlahnya terus berkurang dan kini tersisa 8.658 orang," katanya, di Mamuju, Senin, 15 Maret 2021, seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan pengungsi gempa yang berada di Kabupaten Mamuju sebanyak 7.885 orang dan di Kabupaten Majene 773 orang. Para pengungsi tersebar di 48 titik pengungsian dan merupakan warga yang rumahnya rusak total akibat gempa.
"Sebagian pengungsi telah memilih kembali pulang ke rumahnya meskipun dalam kondisi rusak parah, hal ini juga menjadi perhatian pemerintah untuk segera dilakukan pemberian bantuan," kata Safaruddin, yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Sulbar.
Menurut dia, pemerintah daerah di Sulbar juga mencatat warga yang meninggal di pengungsian mencapai 11 orang dan luka berat mencapai 69 orang, sementara luka ringan 3715 orang.
Sementara penyakit pengungsi yang paling banyak adalah ISPA sebanyak 576 orang, cepalghia sebanyak 195 orang, dan dermatitis 171 orang.
Ia mengatakan, gempa di Sulbar mengakibatkan kerusakan 11.423 rumah yang di antaranya 1.659 rusak berat, 4.074 rusak sedang, dan 5699 rusak ringan.
Selain itu mengakibatkan 101 kantor pemerintah rusak, 169 sarana sekolah rusak, serta merusak sarana ibadah sebanyak 47 masjid, 39 gereja dan 23 kantor layanan kesehatan.
"Jumlah korban jiwa mencapai 96 orang. Luka berat 209 orang dan luka ringan 9.310 orang," terang Safaruddin DM.
(SYI)