Apakareba: Masyarakat Kota Makassar, khususnya di Kecamatan Biringkanaya dan Manggala sudah resah akan banjir yang melanda beberapa hari ini. Banjir diakibatkan oleh intensitas hujan tinggi yang sering mengguyur daerah tersebut.
Demi mengatasi permasalahan tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan (Danny) Pomanto akan menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menangani kondisi tersebut. Dalam waktu dekat, bersama mereka akan menggodok rencana untuk menanggulangi banjir di Kota Makassar.
"Pertama kita sepakat ada dua titik banjir yang kronis, yaitu di Paccerakkang dan Antang. Di Paccerakkang itu disebabkan dangkalnya Sungai Biring Jene yang biasa juga disebut dengan Sungai Bangkala," kata Danny, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Kedua, mereka akan membuat kolam regulasi dengan luas 50 hektare (Ha) yang berlokasi di Kabupaten Maros. Langkah ini diambil sebagai solusi penanggulangan khusus di Kodam III dan sekitarnya.
Rencananya, sebagai langkah awal pihak Pemerintah Kota Makassar akan melakukan pengerukan menggunakan alat berat di Sungai Biring Jene tersebut di bawah pengawasan Balai besar Wilayah Sungai Pompengan.
"Kami sudah sepakat. Langkah awal paling cepat memperdalam dan tetap koordinasi balai. Setidaknya ada usaha-usaha yang nyata untuk rakyat. Sementara untuk penanggulangan banjir di Antang itu kami akan membuat kanal. Tapi langkah awal juga kita mau buat garis air kordinasi camat dan perumahan-perumahan di sekitarnya," jelas Danny.
Tidak sampai di situ, Danny juga akan membentuk tim penanggulangan banjir. Tim tersebut nantinya terdiri atas pihak dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Balai Besar Sungai, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan.
Kepala BBWS Pompengan-Jeneberang Adenan Rasyid menyebutkan pihaknya mendiskusikan terkait penanggulangan banjir dengan Danny. Hal ini dilakukan untuk mengatasi banjir yang selalu terjadi di dua lokasi setiap hujan turun.
Selain itu, pihaknya juga akan turun ke lapangan untuk mengecek kesiapan dan hal-hal yang dibutuhkan. "Kita sudah ada peta dan solusinya kita akan ke lapangan untuk mengeksekusi. Nanti kita segera membuat kolam regulasi jambua namanya itu luasnya 50 hektare," jelasnya.
Untuk eksekusinya sendiri, pihaknya akan menetapkan pengerjaan jangka pendek dulu. Sambil mendetailkan dan menyusun jadwal pengerjaan jangka panjang. (Lina Herlina)
(SYI)