Apakareba: Makanan berbahan dasar tepung saat ini menjadi salah satu pilihan paling praktis untuk Anda yang sibuk. Namun, apa saja sih itu makanan bertepung dan jenis makanan apa saja yang tergolong dalam makanan berbahan baku tepung? berikut penjelasannya:
Apa itu makanan bertepung?
Tepung merupakan bubuk yang dibuat dengan menggiling biji-bijian, kacang-kacangan, atau akar tanaman mentah. Tergantung pemakaiannya, bubuk yang telah jadi mungkin akan melewati proses pengolahan dan penambahan zat aditif lebih lanjut.
Dengan banyaknya jenis tepung, makanan yang dihasilkan dari bahan ini menjadi beragam. Anda bisa menemukan tepung dalam makanan pokok maupun camilan yang ringan. Berikut beberapa contoh makanan bertepung yang umum dikonsumsi.
-Roti: roti tawar putih, roti gandum, pita, baguette, dan sourdough.
-Pasta: spaghetti, ravioli, lasagna, dan makaroni.
-Mi: mi telur, mie instan, ramen, udon, dan soba.
-Sereal dan makanan instan: sereal oatmeal, dan cornmeal.
-Makanan ringan: keripik, pretzel, cracker, donat, kek, dan kue basah.
Baca juga: Selalu Lapar Tiap Habis Makan? Kamu Perlu Baca Ini!
Tahukah Anda, dengan mengkonsumsi berlebihan, makanan bertepung tersebut dapat membawa efek negatif bagi kesehatan Anda. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa hal mengejutkan tentang tepung terigu yang wajib untuk Anda ketahui:
Berbahaya untuk kesehatan payudara
Meski terbuat dari gandum yang pada dasarnya menyehatkan, tepung terigu memiliki efek negatif untuk tubuh karena kurangnya nutrisi di dalamnya. Kemudian penelitian menunjukkan bahwa asam folat yang ditambahkan ke dalam tepung mampu memberikan dampak merugikan untuk kesehatan payudara.
Memicu diabetes tipe 2
Makanan bertepung yang mengandung karbohidrat rafinasi dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Tubuh mampu menurunkan gula darah dengan melepaskan insulin dari pankreas, tapi hal ini tidak boleh terjadi terus-menerus.
Fungsi insulin dalam menurunkan gula darah bisa berkurang jika Anda mengonsumsi karbohidrat rafinasi secara berlebihan. Kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin ini lama-kelamaan dapat berujung menjadi penyakit diabetes tipe 2.
Risiko penyakit jantung
Penelitian pada 2014, asupan karbohidrat rafinasi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini karena karbohidrat rafinasi meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol baik dalam darah.
Studi lainnya pun menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi karbohidrat rafinasi berisiko 2 – 3 kali lipat untuk mengalami penyakit jantung. Sumber karbohidrat rafinasi yang paling mudah ditemukan tak lain ialah makanan dari tepung.
(NAI)