GeNose C19 Diklaim Mampu Deteksi Varian Baru Covid-19

Calon penumpang menggunakan alat tes GeNose Covid-19 di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. MI VIcky Gustiawan. Calon penumpang menggunakan alat tes GeNose Covid-19 di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. MI VIcky Gustiawan.

Apakareba: Peneliti GeNose C19 Dian Kesumapramudya mengklaim alat deteksi covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini mampu mendeteksi varian baru. Menurutnya, varian baru covid-19 tidak jauh berbeda dengan virus yang sudah ada.

Terkait dengan varian India, Dian menjelaskan, meski sejauh ini belum memiliki data yang lengkap terhadap virus korona varian India, namun Dian memastikan varian tersebut akan tetap dapat dideteksi. 

"Kami memang belum mendapatkan sampel dari pasien. Tetap kami yakin GeNose dapat mendeteksi," kata Dian, Minggu, 23 Mei 2021, melansir Media Indonesia.  

Baca juga: GeNose C19 Telah Hadir di Pelabuhan Makassar, Segini Biayanya

Dia menegaskan, virus korona varian India ini tidak jauh berbeda dengan varian lainnya. Namun demikian, imbuh Dian, para peneliti juga terus berusaha mencari informasi mengenai virus varian India tersebut. Sehingga, bisa segera dimasukkan ke dalam data base pendukung operasional GeNose C19.

Pada kesempatan itu, Dian yang didampingi Prof Kuwat Triyana menambahkan saat ini pengguna GeNose C19 dapat segera melakukan update atau pemutakhiran yang dapat dilakukan sendiri oleh pengguna. 

"Kami berharap agar users segera melakukan pemutakhiran. Mudah kok cukup tersambung dengan jaringan internet, bisa segera melakukan updating," ucap Dian.

Dian menambahkan, untuk melakukan pemutakhiran itu, pengguna cukup membuka kolom bantuan dan kemudian pemutakhiran. Dikatakan ada beberapa yang berubah salah satunya, interface yang lebih friendly dibanding yang sebelumnya dan database yang ada juga tambah besar. 

Dian juga menambahkan GeNose C19 dalam waktu dekat akan menjalani uji validitas eksternal yang melibatkan Universitas Andalas, Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga. GeNose C19 juga akan menjalani uji diagnostic post marketing. (Agus Utantoro)



(CIA)

Berita Lainnya