Apakareba: Pabrikan asal Indonesia, Technoplast, mengembangkan kotak penyimpan vaksin covid-19. Produksi dalam negeri itu menarik perhatian negara lain, seperti Afrika.
"Yang tertarik untuk produk ini adalah negara yang wilayahnya challenging seperti di Afrika dan Amerika Latin seperti Argentina. Karena secara geografis tersebar mirip seperti Indonesia," kata Direktur Utama Technoplast, Ellies Kiswoto, melalui keterangan tertulis, Selasa, 20 April 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Kotak yang dinamai Insulated Vaccine Carrier (IVC) itu telah dipakai pemerintah Indonesia mendistribusikan vaksin covid-19 Sinovac. Ellies menyebut ide pembuatan kotak diawali kendala distribusi vaksin.
Pemerintah menghadapi tantangan menjaga suhu penyimpanan vaksin 2-8 derajat celsius. Vaksin yang langka dan mahal rentan rusak, apalagi jika pengiriman ke luar Jakarta.
"Kami menemukan bahwa selama ini cooler box tanpa ada kontrol suhu. Yang tersedia hanya cooler box untuk makanan atau untuk memancing," ujar Ellies.
Baca juga: India Diterjang Tsunami Covid-19, Ini Jurus Pemerintah Cegah Hal Serupa Terjadi di Indonesia
Dia dan tim riset membuat kotak pendingin yang suhunya bisa dipantau dan bertahan 48 jam. Ada alat pengukur temperatur dan alarm dengan perubahan warna jika terjadi perubahan suhu yang signifikan.
"Jadi memang saya sengaja saya ciptakan 48 jam, saya ingin pastikan orang yang diujung pun, di Papua atau di Aceh mereka perlu vaksin, kita bisa," kata Ellies.
Pihaknya mampu memproduksi 60 ribu IVC perbulan. Pihaknya juga mengembangkan teknologi guna membawa vaksin Astrazeneca yang memerlukan suhu minus 20 derajat celsius. Serta pengembangan kotak vaksin untuk Pfizer dengan kebutuhan suhu minus 70 derajat celcius.
Ellies mengatakan ada kotak teknologi terbaru yang dinamakan geolocation IOT. Setiap kotak disertai alat dengan barcode yang terhubung dengan telepon pintar.
Dia membeberkan, tiap kotak IVC bisa menampung hingga 500 dosis vaksin. Kotak tersebut diproduksi dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengandalkan alat tersebut untuk mendistribusikan vaksin.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Sulsel Bertambah 78 Kasus Hari ini
Kabid Tata Laksana dan Compliance Sentra Vaksinasi, Serviam Bettia Bermawi menyebut, pihaknya menyambut baik penggunaan kotak penyimpan itu. Senada, pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kotak itu merupakan elemen penting dalam distribusi vaksin.
"Paling penting memang bagaimana mengelola distribusi rantai dingin ini, sehingga bisa dipastikan vaksin bisa aman sampai di fasilitas kesehatan paling ujung, dan aman ke orang yang menerima. Itu prinsip yang utama, bagaimana vaksin betul-betul punya efikasi tinggi sampai pada saat diberikan," kata Maxi.
Dia menegaskan komitmen pemerintah atas vaksin untuk masyarakat. Seluruh prosesnya dijaga, mulai produksi hingga distribusi.
"Semuanya dilaksanakan secara profesional dan dijaga ketat suhunya sampai ke daerah dan disampaikan ke masyarakat," kata Maxi.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
(CIA)