Malang: Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) menggelar kegiatan tur dalam kota di Kota Batu dan Kota Malang, Jawa Timur serta pameran di Balaikota Malang, pada 22-24 November 2019. Serangkaian kegiatan ini digelar untuk memperingati hari jadi klub mobil kuno tertua di Indonesia itu yang kini genap berusia 40 tahun.
Ronny Arifudin, Ketua Umum PPMKI, mengatakan pemilihan Batu dan Malang sebagai lokasi perayaan karena lokasinya yang strategis.
"Sebanyak 200 kendaraan dari Pekanbaru, Lampung, Jawa, Bali dan Sulawesi hadir di Malang. Selain dukungan penuh dari anggota yang datang dari berbagai daerah, acara ini juga didukung oleh berbagai sponsor. Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan demi suksesnya acara ini," kata Ronny di Malang, Sabtu, 23 November 2019.
Hiapy Suryakusuma, Ketua PPMKI Pengprov Jatim, mengatakan kehadiran rombongan mobil kuno di Batu dan Malang diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri pada sektor pariwisata. Selain itu kehadiran mobil kuno juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat.
"Berbagai mobil kuno berusia lebih dari setengah abad yang diproduksi dari berbagai negara menjadi suguhan langka. Kendaraan tertua adalah jenis Perang Dunia I, produksi di bawah tahun 1940, yang antara lain didatangkan dari Jakarta," kata Hiapy.
Kendaraan muscle car seperti Ford Mustang, yang filmnya tengah tayang di bioskop yakni Ford vs Ferrari, juga ikut meramaikan kegiatan ini.
Sementara Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, memberangkatkan langsung touring PPMKI, hari ini. Dia mengaku dipilihnya Kota Malang sebagai tuan rumah acara membawa kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kota Malang.
"Hal ini menunjukkan bahwa iklim di Kota Malang masih terjaga kondusifitasnya. Tentu itu semua berkat kebersamaan yang solid di antara Forkopimda Kota Malang dengan berbagai elemen masyarakat," kata Sofyan.
Bung Edi, sapaan akrabnya, menyebutkan pelaksanaan kegiatan semacam ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Malang. Bahkan juga bisa menarik minat wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Malang.
"Kita bisa menghadirkan siswa siswi di Kota Malang agar mereka dapat melihat langsung dan memahami sejarahnya; karena pada hakekatnya mobil kuno ini digunakan oleh para petinggi atau pejabat negara kita pada jamannya dulu sehingga sudah sepatutnya jika kita turut menghormati" pungkasnya.
(IDM)