Apakareba: Sulawesi Barat sempat diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021. Gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil pun terjadi beberapa kali setelahnya dan disebut kerugian mencapai Rp829,1 miliar.
Tak sampai di situ, efek dari peristiwa tersebut ternyata berpengaruh pada penyebaran covid-19. Jumlah kasus positif covid-19 di Sulbar meningkat dua kali lipat pascagempa.
"Peningkatan kasus positif covid-19 di Sulbar setelah gempa naik dua kali lipat berdasarkan data dari Dinkes Sulbar," kata juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Sulbar, Safaruddin DM, di Mamuju, Sulbar, Minggu, 21 Februari 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Ia mengatakan, pasien positif covid-19 di Sulbar pada 6 Januari 2021 mencapai 2.020 orang. Setelah gempa, pasien covid-19 meningkat dua kali lipat menjadi 4.701 orang.
"Bahkan pada 19 Februari 2021 jumlahnya sudah mencapai 5.042 orang yang terpapar korona," ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Didi Asran, meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di pengungsian. Lantaran telah terjadi kasus peningkatan covid-19.
"Masyarakat kurang disiplin menjaga protokol kesehatan di pengungsian sehingga positif covid-19 bertambah. Perlu peduli dan waspada dengan resiko tertular covid-19," imbaunya.
Ia mengatakan, tenaga kesehatan akan terus memantau dan mengantisipasi perkembangan penyebaran covid-19 melalui 3T yakni penelurusuran kontak erat dan treatmen atau tindak lanjut berupa perawatan pada pasien covid-19.
"Bencana gempa ini memang memberi dampak yang luar biasa, tetapi kita harus tetap peduli dengan protokol kesehatan dan seharusnya harus lebih waspada lagi," ujarnya.
(SYI)