Apakareba: Di Makassar, Sulawesi Selatan, pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) pada periode September-Desember 2020 disebut masih kurang sekitar Rp8 Miliar. Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir menyebutkan Pemerintah Kota Makassar belum memberikan insentif sepenuhnya kepada nakes pada periode tersebut.
Anggaran yang disiapkan untuk pembayaran insentif nakes, sebut Abdul, sekitar Rp15 miliar untuk September-Desember 2020. Tetapi, nyatanya yang tersedia di kas hanya Rp7 miliar sehingga masih kurang Rp8 miliar.
Abul berharap Pemkot Makassar memperhatikan nasib para nakes yang menjadi garda terdepan penanganan covid-19. Setidaknya, ia menyebutkan kekurangan anggaran tersebut bisa diambil dari sumber lain di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021. Sebab, kesejahteraan nakes sangatlah penting terlebih di tengah pandemi covid-19.
"Tentu ini menjadi konsentrasi Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto. Kita tunggu hasilnya," kata Abdul di Makassar, Selasa, 15 Juni 2021, seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan dan Pembakaran Mayat Hangus di Maros Diduga Lebih dari 2 Orang
Meski ada insentif nakes belum dibayarkan sepenuhnya, Abdul berharap nakes yang berada di puskesmas maupun RSUD Ddaya tetap menjalankan kewajibannya. Ia meminta para nakes untuk bersabar menunggu pencairan kekurangan insentif itu.
Pembayaran insentif yang masih kurang tersebut diakui oleh salah seorang nakes di RSUD Daya, Nursiah. Ia tetap bekerja secara normal meski terjadi keterlambatan pencairan dana insentif.
"Ini sudah tugas dan kewajiban kami untuk tetap melayani pasien karena sudah panggilan kemanusiaan," katanya.
(SYI)