Apakareba: Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menyebut stok vaksin di gudang setempat telah habis. Sementara itu, 18.890 vial vaksin yang dijadwalkan tiba di Sulsel, kemarin, batal datang.
"Jadi sampai besok itu vaksin terakhir. Kita masih ada 500 vial, kalau saya hitung itu masih ada sekitar kurang lebih 5.000 dosis," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Nurul AR, di Makassar, Selasa, 6 April 2021, seperti dilansir dari Antara.
Meski begitu, Nurul memastikan vaksin untuk lanjut usia (lansia) di kabupaten dan kota masih tersedia dengan rentang waktu 28 hari. Termasuk rencana distribusi untuk peserta vaksinasi dosis pertama.
Baca juga: 600 Ojek Daring di Makassar Terima Vaksinasi Covid-19
Menurut dia, kemungkinan keterlambatan suntik vaksin dianggap tidak akan begitu berpengaruh terhadap kinerja vaksin dalam tubuh. Sebab, Kementerian Kesehatan pun telah merilis rentang waktu penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua.
"Maksimal itu 28 hari, termasuk yang sebelumnya ditentukan 14 hari bagi kategori usia muda," ucap Nurul.
Nurul menuturkan distribusi vaksin ke Sulsel hanya ditunda, bukan dibatalkan. Dia pun tidak mengetahui pasti kapan distribusi vaksin kembali dijadwalkan.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto sebelumnya telah mengeluarkan edaran terkait vaksinasi diprioritaskan bagi guru, pemuka agama, dan lansia. Sebanyak 60 persen sisa vaksin diberikan kepada lansia dan 40 persen untuk guru serta pemuka agama.
"Jadi untuk vaksinasi di Makassar itu pasti bisa tetapi dibatasi karena terkait urgensi pelayanan vaksin untuk lansia yang diharapkan tetap jalan," ujar dia.
Baca juga: Dinkes Sulsel Pastikan Vaksinasi Gotong Royong Gratis bagi Karyawan
Nurul berharap distribusi vaksin akan sampai pada Rabu pekan ini. Sehingga, vaksinasi khusus lansia dapat berlanjut.
"Mungkin besok atau lusa sudah ada kepastian distribusi terkait keterlambatan atau misalnya tidak jadi," kata Nurul.
Dia menambahkan keterlambatan pemberian vaksin dosis kedua setelah 28 hari, akan menurunkan antibodi. Artinya, penerima vaksin dosis pertama akan lebih mudah terpapar virus korona, termasuk menurunnya sel memori.
(CIA)