Apakareba: Tercatat sebanyak 8.000 rumah warga di Mamuju, Sulawesi Barat, mengalami kerusakan. Hal ini diakibatkan oleh gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang sempat mengguncang Sulbar beberapa pekan lalu.
"Data rumah rusak di Kota Mamuju mencapai 8.000 unit, validasi data kerusakan rumah akibat gempa yang dilakukan pemerintah Sulbar ditargetkan selesai awal Maret ini," kata Sekda Sulbar, M Idris Dp, Kamis, 28 Januari 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulbar berkomitmen melakukan upaya perbaikan kerusakan rumah dan kerusakan ini akan segera dilaporkan kepada pemerintah pusat.
"Selain melakukan kegiatan evakuasi, penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan dalam rangka tanggap darurat bencana, Pemprov Sulbar juga tengah memverifikasi dan validasi data penerima bantuan rehabilitasi rumah terdampak bencana gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju," ujarnya.
Menurut dia, data awal kerusakan rumah akan menjadi acuan pemerintah dalam melakukan rehabilitasi rumah yang hancur akibat gempa.
"Akan ada beberapa tim yang dibentuk untuk memastikan penerima bantuan by name, by address, by koordinat, dan by eviden base, bekerja melakukan validasi kerusakan rumah, termasuk soal pemetaan rumah ke dalam kategori rusak berat, sedang, atau ringan," jelasnya.
Ia berharap masyarakat yang rumahnya terdampak gempa untuk bisa sedikit bersabar menunggu proses dan hasil yang ditetapkan pemerintah.
"Semoga semua tahapan proses pemberian bantuan kerusakan akibat ini dapat kita lalui sesuai fakta lapangan dan berjalan dengan lancar," imbuh dia.
(SYI)