Apakareba: Anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih menilai para elite seringkali mengabaikan fungsi sosialnya. Terkadang para elite menganggap diri mereka adalah orang biasa yang bisa seenaknya, padahal tanpa disadari omongan mereka berpengaruh besar ke masyarakat. Sehingga ia memperingatkan para elite, terkhususnya Rizieq Shihab untuk menjaga omongannya.
“Khusus untuk Rizieq, hati-hati berbicara ya,” kata Alamsyah dalam diskusi virtual Crosscheck yang disiarkan melalui kanal YouTube Medcom.id dengan judul “Terimbas Kerumunan Rizieq“ pada Minggu, 22 November 2020.
Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap pemerintah untuk menindak tegas siapapun yang mecoba memanaskan keadaan. Tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar seperti ulama, tokoh agama, tokoh sosial, dan tokoh politik, menurutnya sangat tidak bertanggungjawab apabila mereka ikut andil dalam memperkeruh situasi. Jadi para elite pun harus ditindak tegas.
“Sebagai pelajaran untuk elite-elite yang lain dengan segala pertimbangan. Jadi kalau (ada elite yang tidak bertanggungjawab) sudah dipersuasi, diberitahu baik-baik, masih keliru, maka kemudian ditindak tegas,” ucap Alamsyah
Kepulangan Rizieq Shihab pada Selasa, 10 November 2020 lalu menyebabkan kerumunan massa di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. Para simpatisan yang menyambut Rizieq sempat menganggu aktivitas di bandara dan sekitarnya selama beberapa jam. Tampak para simpatisan pun tidak menerapkan protokol kesehatan selama di sana.
Hanya selang tiga hari, kerumunan massa juga terjadi di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sejumlah simpatisan Front Pembela Islam (FPI) berkumpul untuk menanti kedatangan Rizieq di sana.
Selain itu, kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 November 2020, juga diduga melanggar protokol kesehatan covid-19. Banyak massa yang berkerumun dan tidak menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Lihat: Terimbas Kerumunan Rizieq
(SYI)