Belajar Menggunakan Ponsel, Penglihatan Bocah di Gowa Mendadak Hilang!

Ciri khas yang paling terlihat adalah anak menjadi lupa waktu dan lupa hal lainnya. (Foto: Zhang Kaiyv/Pexels) Ciri khas yang paling terlihat adalah anak menjadi lupa waktu dan lupa hal lainnya. (Foto: Zhang Kaiyv/Pexels)

Apakareba: Semenjak pandemi covid-19 melanda Indonesia, proses pembelajaran dilakukan secara daring. Hal ini memaksa para pelajar untuk menggunakan ponsel atau perangkat lainnya demi kebutuhan belajar di rumah.

Namun, tidak selamanya teknologi memberikan manfaat yang baik untuk kita. Salah satu bocah berusia 10 tahun dari Dusun Romang, Desa Bori Matangkasa, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ririn Indrianti Amran, mendadak kehilangan penglihatan, Orang tuanya menduga hal ini terjadi lantaran Ririn sering menggunakan ponsel untuk belajar.

Kejadian bermula pada Sabtu, 14 November 2020, Ririn mengeluhkan kepalanya yang pusing ke neneknya, Sataria Dg Nganne. Tak lama, mendadak penglihatan mata kirinya kabur dan selang satu hari, kedua matanya sudah tidak bisa melihat lagi.

“Awalnya hanya mata sebelah kiri. Tapi keesokan harinya pas bangun pagi kedua matanya nggak bisa melihat apa-apa,” ucap Sataria pada Kamis, 19 November 2020, seperti dilansir dari inibaru.id.

Pada Minggu, 15 November 2020, orang tuanya membawa Ririn ke dokter. Alhasil ditemukan kemungkinan terdapat tumor atau benjolan di mata Ririn. Hal inilah yang diduga menyebabkan Ririn kehilangan penglihatannya.

Sang nenek yang awalnya menduga hal ini disebabkan karena radiasi ponsel pun kaget. Karena sebelumnya ia pikir radiasi ponsel lah yang menyebabkan mata cucunya kehilangan penglihatan.

“Kalau belajar dengan ponsel bisa dari pukul 08.00 – 12.00 WIB. Mungkin radiasi ponselnya. Apalagi sebelumnya dia juga biasa main ponsel,” ucap Sataria.

Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan penyebab Ririn kehilangan penglihatannya. Namun, sangat disayangkan Ririn tidak terdaftar di BPJS. Keluarga Ririn harus membayar semua biaya perawatan sendiri. Mereka pun berharap mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak.

Dengan adanya pandemi covid-19, kita dipaksa untuk secepatnya beralih ke era digital. Tentunya hal ini tak lepas dari penggunaan teknologi yang bisa jadi malah membahayakan kita apabila tidak bijak dalam menggunakannya.

Apalagi khusus untuk anak-anak, diperlukan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan ponsel. Sebenarnya boleh saja menggunakan ponsel untuk belajar, asalkan jarak antar mata dan layar ponsel masih dalam batas aman. Jadi kalian harus lebih hati-hati ya!



(SYI)

Berita Lainnya