Apakareba: Ratusan orang diduga preman diamankan polisi dalam Operasi Pekat sebagai tindak lanjut arahan Kapolri. Operasi untuk memberantas premanisme dan pungutan liar di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami melakukan Operasi Pekat yaitu operasi premanisme sesuai arahan dan perintah pimpinan," kaa Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKP Sugeng Suprijanto, Minggu, 13 Juni 2021, melansir Antara.
Ia menyatakan operasi ini bagian dari peningkatan atas gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Serta arahan Kapolri untuk menekan tindakan kriminalitas baik di jalan raya maupun daerah rawan lainnya.
Operasi premanisme tersebut ditentukan pada semua jalan raya protokol, termasuk tempat yang dianggap menganggu kerawanan lalu lintas dan keamanan Kota Makassar. Beberapa dari yang diamankan petugas adalah "pak ogah" atau orang yang mengarahkan kendaraan pada tiap belokaan atau bukaan di jalan raya.
"Diamankan seratusan orang kurang lebih. Mereka diamankan pada beberapa titik. Mereka diduga melakukan parkir liar dan pemalakan orang maupun aktivitas kendaraan yang akan berbelok di tikungan pada sejumlah jalan raya," ungkap dia.
Baca juga: Polres Sinjai Tangkap 5 Orang Terkait Narkoba, Salah Satunya Oknum Polisi
Seluruh preman tersebut dibawa ke kantor Polrestabes Makassar untuk didata dan dimintai keterangan. Bila terbukti bersalah maka akan ditahan. Selain mengamankan preman, minuman keras juga ditemukan dari gerombolan aksi balap liar.
"Kami melakukan setiap waktu malam, siang maupun subuh. Tim dari Reskrim utamanya dari tim unit Jatanras, Penikam serta Patmor terus melakukan operasi pekat," ujar Sugeng.
Sugeng menambahkan, polisi akan memeriksa intensif terhadap tukang parkir dengan memanggil orang tua atau ketua RT RW-nya , dan Binas.
"Kita akan serahkan kembali ke orang tua bila dinyatakan tidak bersalah," tambah dia.
Sebelumnya, Operasi Pekat tersebut digelar atas tindak lanjut instruksi dan perintah Presiden Joko Widodo secara langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memebrantas premanisme yang meresahkan masyarakat. Kemudian mengeluarkan perintah kepada seluruh jajaran kepolisian di Indonesia untuk melakukan operasi.
Instruksi tersebut kelaur setelah Jokowi melakukan kunjungan kerja sekaligus mendengar keluhan sejumlah sopir di Pelabuhan Tanjung Priok, jakarta. Keluhan itu terkait maraknya pungli dan praktik premanisme yang merugikan para sopir kontainer.
(CIA)