Apakareba: Pada Jumat, 15 Januari 2021 dini hari, gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang Sulawesi Barat. Saat itu, Farida, 54, yang bertempat tinggal di Mamuju langsung merespon bencana itu dengan membangunkan seluruh anggota keluarganya.
“Gempa, gempa! Lari ko semua keluar rumah, Nak. Lari ko cepat, Nak,” teriak Farida.
Mendengar teriakan itu, anak, menantu, dan cucu Farida langsung ke luar rumah dan menyelamatkan diri. Namun, Farida tak terlihat berada di luar rumah. Ternyata, ketika hendak lari ke luar rumah, Farida malah tertindih lemari dan pingsan seketika.
Mungkin mayoritas orang akan berkata bahwa Farida sangat sial, tetapi takdir berkata lain, lemari itu justru menyelamatkan nyawanya. Saat ditemukan oleh tim penyelamat, lemari yang menindihnya itu sudah tertindih lagi oleh tumpukan dinding rumah.
“Saya sangat bersyukur karena ditindih lemari. Coba kalau tidak ada lemari, mungkin saya sudh mati ditindih dinding rumah,” ucapnya saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulawesi Barat, Minggu, 17 Januari 2021, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Saat mengingat kejadian gempa itu, Farida pun merasa takut sendiri. Pasalnya, tanah berguncang sangat kuat dan terdengar suara gemuruh ketika peristiwa itu terjadi.
Terlepas dari itu semua, Farida bersyukur karena anak, menantu, dan cucunya bisa selamat meski dirinya harus terluka. “Lebih bersyukur lagi karena saya masih bisa hidup, alhamdulillah,” ujarnya.
Farida diselamatkan setelah lima jam tertindih lemari dan reruntuhan dinding rumahnya. Tim pencarian dapat menemukan Farida karena sempat mendegar teriakan dari reruntuhan rumah.
“Kurang lebih empat jam setelah sadar, saya menahan rasa sakit, mungkin memang belum ajal. Karena ada suara orang, saya berteriak, lalu ditolong dan dibawa ke rumah sakit,” beber Farida.
(SYI)