Dinilai Strategis, Sulsel Dianggap Layak Jadi Rujukan Perawatan Kanker di Kawasan Timur

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (sedang berdiri). Sumber: Sulselprov.go.id Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (sedang berdiri). Sumber: Sulselprov.go.id

Apakareba: Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene beserta jajarannya menemui Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 14 Desember 2020 malam. Felly menilai Sulawesi Selatan sudah layak untuk membangun rumah sakit (RS) kanker.

Dengan posisi Sulsel yang strategis, Felly menganggap Sulsel bisa menjadi pusat rujukan kanker di Kawasan Timur Indonesia (KTI). “Kami juga mendengar agar dibangunnya rumah sakit kanker. Saya juga sudah berpikir ini sangat tepat Sulawesi Selatan ini (membangun rumah sakit kanker). Dari Jawa ke sini agak jauh, tetapi dari seluruh Indonesia bagian timur dekat sekali. Jadi layak sekali untuk dibangun rumah sakit kanker di Sulawesi Selatan,” ungkapnya, seperti dilansir dari Sulselprov.go.id.

Felly juga melihat peluang untuk membangun rumah sakit mata. Menurutnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menghibahkan tanah seluas 2,2 hektare untuk pembangungan rumah sakit tersebut. Jadi pemerintah tidak hanya fokus ke covid-19, tetapi penyakit di luar itu juga diperhatikan.

Selama ini, pemerintah pusat dianggap lebih fokus di daerah Indonesia bagian barat. Sudah saatnya KTI juga menikmati perhatian dari pemerintah pusat. Sebab, masyarakat yang ada di timur juga merupakan masyarakat Indonesia, sehingga harus mendapatkan hak yang sama.

Ia juga sangat bersyukur, saat ini banyak orang asli Sulsel yang mengisi di Komisi IX DPR RI. Tepatnya, ada lima orang anggota DPR RI Dapil Sulsel. “Jadi, ini luar biasa sekali untuk bersama-sama memberikan yang terbaik untuk Sulsel,” sebut Felly.

Semoga rumah sakit kanker di Sulawesi Selatan ini benar-benar bisa dibangun ya ke depannya. Supaya warga yang berada di Kawasan Timur Indonesia, khususnya yang terkena penyakit kanker, bisa berobat di sana. Sehingga tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Jawa..



(SYI)

Berita Lainnya