Apakareba: Kelompok lanjut usia (lansia) menjadi prioritas penerima vaksin covid-19 tahap kedua. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan tak ada laporan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) kategori serius dari kelompok tersebut.
"Sampai saat ini kita tidak menerima laporan dari seorang lansia yang kemudian mengalami KIPI yang begitu keras sehingga membahayakan jiwanya," kata juru bicara vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi secara virtual, Jakarta, Jumat, 19 Maret 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
KIPI yang dilaporkan masih tergolong ringan, seperti bengkak dan pegal di area bekas suntikan. Ini menandakan vaksin Sinovac aman bagi lansia. Dia meminta masyarakat tidak takut divaksinasi.
"Bahkan banyak tenaga kesehatan yang usianya di atas 60 tahun itu sudah mendapatkan vaksinasi," ujar dia.
Lansia yang mengikuti vaksinasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan awal. Calon penerima vaksin mesti bersuhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius. Tekanan darah tidak boleh lebih 180/110 mmHg.
Selain itu, interval penyuntikan khusus untuk lansia adalah 28 hari. Lansia juga harus menjawab lima pertanyaan yang diajukan sebelum vaksinasi untuk memastikan kesehatan lansia.
Kelima pertanyaan tersebut ialah:
1. Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
2. Apakah sering merasa kelelahan?
3. Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal)?
4. Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
5. Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
(Nur Azizah)
(CIA)