Apakareba: Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan memutuskan untuk melakukan efisiensi terhadap sejumlah hotel isolasi pasien covid-19 dan orang tanpa gejala (OTG) di Kota Makassar. Alasannya, untuk menyesuaikan dengan kasus yang mulai melandai.
"Tercatat ada lima tempat yang dipertimbangkan untuk ditutup sebagai penyelenggara isolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, M Ikhsan Mustari, Senin, 15 Maret 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.
Kelima lokasi itu yakni, Hotel Remcy, Hotel Lynt, Hotel Grand Cellino dan Hotel Kamanre di Kota Palopo. Serta, satu rumah sakit yaitu RS Hikmah Citra Medika Sengkang di Kabupaten Wajo.
Pengurangan tempat isolasi tersebut menilik angka reproduksi efektif (Rt) di Sulawesi Selatan berada di bawah 1 persen. Angka tersebut didapat selama sepekan terakhir hingga Sabtu, 13 Maret 2021.
"Rt covid-19 di Sulsel berada pada angka 0,80 persen," kata Ichsan.
Ichsan memastikan pengurangan lokasi isolasi mandiri itu tidak berarti pihaknya juga mengurangi layanan penanganan pasien covid-19. Menurut dia, pengurangan lokasi isolasi sebagai upaya Satgas Covid-19 memaksimalkan menajemen pelayanan di titik-titik sentral.
"Sehingga tersisa tinggal tiga hotel saja yang dimanfaatkan. Selain untuk efisiensi, kita maksimalkan agar manajemen lebih bagus," kata Ichsan.
Sebelumnya, Koordinator Program Isolasi Covid-19 Sulsel Husni Thamrin mengatakan angka kesembuhan pada program isolasi mandiri yang dilakukan di hotel mencapai 94,7 persen. Secara total, terdapat 13.467 pasien yang dinyatakan sembuh dari program tersebut hingga 13 Maret 2021. (Lina Herlina)
(CIA)