Apakareba: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar menerbitkan surat edaran (SE) dengan nomor UM002/212/25/Sy6.Mks.2021 tentang peringatan dini gelombang tinggi. Menindaklanjuti hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Muhammad Arafah, meminta agar aktivitas pelayaran dihentikan selama cuaca ekstrem.
“Kepada nelayan dan pengusaha pelayaran diminta untuk tidak berlayar pada cuaca yang ekstrem. Dikhawatirkan, akan terjadi gelombang tinggi yang bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Arafah pada Jumat, 2 April 2021, seperti dilansir dari Sulselprov.go.id.
Para nelayan dan pengusaha pelayaran juga diimbau untuk melihat dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas pelayaran. Hal ini dianggap penting sebagai langkah antisipasi.
“Saya minta untuk senantiasa memperhatikan kondisi cuaca, termasuk melihat edaran dari BMKG maupun instansi terkait lain. Apalagi jika ingin berlayar dengan jarak yang jauh,” jelasnya.
Berdasarkan pemantauan BMKG, sebut Arafah, ada peluang terjadinya gelombang sedang maupun tinggi di beberapa perairan di Sulsel dari 1 April hingga 3 April 2021.
"Gelombang tinggi hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan pare-pare, Perairan Spermode Pangkep, serta Teluk Bone. Kemudian, Gelombang tinggi hingga 3 meter diperkirakan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Bonerate, Kalaotoa, Perairan Spermonde Makassar, perairan Sabalana, dan perairan Kepulauan Selayar," tambahnya.
(SYI)