Apakareba: Stroberi merupakan buah mungil berwarna merah yang berbintik-bintik. Warnanya yang menyala membuat orang tertarik dan tergiur dengan buah ini. Selain itu, banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan memakan stroberi.
Mengetahui potensi stroberi, Pemerintah Daerah (pemda) Bantaeng terus mengembangkan buah yang difavoritkan banyak orang tersebut. Hal ini pun menjadi sorotan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Saya mengapresiasi pemerintah daerah yang terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan berbagai komoditas, termasuk stroberi ini. Tugas kita sekarang adalah bagaimana mempromosikannya supaya lebih banyak pengunjung ke sini,” kata Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah saat melalukan kunjungan kerja sekaligus memanen buah stroberi di Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, pada Selasa, 2 Februari 2021, seperti dilansir dari Sulselprov.go.id.
Mantan Bupati Bantaeng itu menjelaskan budidaya stroberi sudah dimulai sejak dirinya memimpin daerah tersebut. Pengembangan stroberi ini diawali setelah para petani melakukan studi banding ke kebun apel di Malang, Jawa Timur, dan ke Ciwidey di Bandung, Jawa Barat.
“Nah, (stroberi) ini cocoknya di dataran tinggi. Saya kira diawali dengan bibit dari Ciwidey. Lalu, ada konsultan Jepang kita yang membawa bibit dari Jepang ke sini. Akhirnya, bisa mengembangkan di sini lebih besar dan manis,” ucapnya.
Orang nomor satu di Sulsel ini tidak menyangka, buah stroberi yang dahulu ia datangkan dari Jepang ternyata dikembangkan oleh masyarakat setempat. Ia menyebutkan stroberi sangat layak untuk dikembangkan, karena memiliki khasiat yang baik.
“Di masa pandemi covid-19, saya kira konsumsi stroberi ini salah satu untuk mencegah kita terinfeksi covid-19. Supaya imun kita terus terjaga,” ujarnya.
Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan stroberi. Nurdin juga mengatakan budidaya stroberi dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa setempat di tengah pandemi covid-19.
“Banyak saudara kita yang harus dirumahkan dan di PHK. Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk kita kembali ke desa untuk mendorong ekonomi desa,” jelasnya.
Pasalnya, pemasaran buah stroberi ini sudah sampai ke Makassar, baik di kafe dan warung kopi yang membutuhkan stroberi sebagai bahan minuman.
Di samping itu, di kebun stroberi seluas 2 hektare ini, pengunjung juga bisa mendapatkan pengalaman memetik buat stroberi. Di sana juga terdapat gazebo dan spot foto yang tentunya instagramable, karena dilengkapi berbagai atribut berwarna-warni, seperti paying dan kincir angin kecil.
(SYI)