Apakareba: Sejak pandemi covid-19 melanda hingga saat ini, proses pembelajaran masih dilakukan secara jarak jauh atau daring. Belum tentu pada tahun ajaran baru mendatang, para siswa sudah bisa menikmati sekolah tatap muka alias luring.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Hery Sumiharto, menyebutkan pelaksanaan sekolah tatap muka tak hanya bergantung pada kesiapan sekolah. Melainkan juga harus memerhatikan peta zonasi risiko sekolah itu berada.
"Kita lihat dahulu keadaannya. Kan tergantung dari kesiapan sekolah dan zona dari daerah itu sendiri," katanya, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Hery membeberkan sebenarnya sekolah-sekolah di Sulsel sudah siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Tetapi hal itu tidak cukup, karena juga harus dibarengi dengan kesiapan pemerintah daerah setempat.
"Meski sekolah sudah siap, tetapi pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 tidak mengizinkan, kita tidak bisa buka," jelas Hery.
Baca juga: Kasus Korupsi Nurdin Abdullah, Sejumlah ASN di Sulsel Diduga Terlibat
Pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 di masing-masing kabupaten/kota saat ini masih terus melihat perkembangan kasus covid-19.
"Jika dirasa kasus telah menurun, maka sekolah tatap muka bisa digelar. Mudah-mudahan kasus tidak naik. Itu juga yang membuat nanti pemerintah daerah melihat itu sendiri," kata Hery.
Sebelumnya, Pemprov Sulsel merencanakan semua sekolah sudah menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 saat tahun ajaran baru.
Untuk mewujudkan itu, kata Hery, sekolah-sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasarana hingga vaksinasi guru. Selain itu, para orangtua siswa juga diminta membuat pernyataan bahwa mereka siap melepas anaknya untuk sekolah tatap muka.
"Jadi kita tidak mau ada dari stakeholder yang tidak mengaminkan sekolah mau dibuka atau tidak," seru Hery.
Sejauh ini, baru tiga sekolah di Sulsel yang menggelar uji coba sekolah tatap muka secara resmi. Ketiga sekolah itu adalah sekolah jenjang SMA di Makassar yaitu SMA Negeri 21, SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 2 Makassar.
Uji coba telah berlangsung selama sebulan lebih. Selama masa itu, semua berjalan lancar. Tidak ada kasus siswa terpapar covid-19. Di samping itu, dia mengklaim para siswa maupun orang tua sangat antusias dengan uji coba tersebut, meski hanya empat jam. (Lina Herlina)
(SYI)