Apakareba: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menolak usulan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait jangka waktu kampanye. KPU mengusulkan masa kampanye selama tujuh bulan.
"Kita ingin agar masa kampanye lebih pendek," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi II DPR, di Jakarta, Kamis, 16 September 2021.
Melansir Medcom.id, Tito menuturkan kekhawatirannya ketika masa kampanye terlalu lama. Mantan Kapolri itu khawatir terjadi polarisasi di tengah masyarakat karena perbedaan dukungan politik.
"Dampak tujuh bulannya itu kita belajar dari 2019, pengalaman saya sebagai Kapolri, jujur saja, kasihan melihat bangsa, terpolarisasi demikian selama tujuh bulan," ujarnya.
Baca juga: Penetapan Jadwal Pemilu 2024 Diputuskan September 2021
Tito mengusulkan agar pelaksanaan kampanye tetap 120 hari atau empat bulan. Hal ini sesuai dengan konsinyasi dengan Komisi II, KPU, serta pihak terkait.
Menurut Tito, memperpanjang masa kampanye menjadi tujuh bulan karena mempertimbangkan masalah logistik pemilu sejatinya bisa diatasi. Pengaturan logistik pemilu mesti diatur dalam regulasi khusus.
Sebelumnya, pada forum yang sama, Ketua KPU Ilham Saputra mengusulkan memperpanjang durasi kampanye untuk memberi ruang pada persiapan logistik pemilu. Waktu selama empat bulan dinilai tidak cukup.
(NAI)