Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis, 13 Oktober 2022, pagi hari menguat. Hal ini dikarenakan usai bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), mengindikasikan peluang menahan diri untuk menaikkan suku bunga secara agresif.
Rupiah pada pagi ini menguat 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp 15.343 per dolar AS. Sebelumnya, posisi pada penutupan perdagangan adalah Rp 15.357 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah mungkin masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah notulen rapat bank sentral AS menunjukkan bahwa para petinggi The Fed menginginkan pengambilan keputusan pengetatan moneter mempertimbangkan risiko perlambatan ekonomi AS,” ujar Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, dilansir dari Antara, Kamis, 13 Oktober 2022.
Menurut dia, hal tersebut memberikan kesan ke pasar bahwa The Fed mungkin akan menahan diri melakukan pengetatan moneter yang agresif. Serta, indikasi itu membantu pelemahan dolar AS untuk sementara.
“Pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS nanti malam, di mana hasil yang lebih tinggi dari proyeksi 8,1 persen bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya dan sebaliknya,” kata Ariston.
(SUR)