Apakareba: Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel), cakupan vaksinasi masih terbilang rendah. Dari total 7,06 juta jiwa, baru 36,79 persen yang menerima dosis pertama dan 23 persen untuk dosis kedua.
Dari 24 kabupaten/kota, masih ada lima kabupaten yang cakupan vaksinasinya belum mencapai 25 persen yaitu Jeneponto, Bulukumba, Bone, Sinjai, dan Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan, Muhammadong.
Capaian vaksinasi Jeneponto dosis pertama baru 16,02 persen dan dosis kedua 7,22 persen. Kemudian, vaksinasi dosis pertama di Bulukumba baru 21,35 persen dan dosis kedua sebanyak 12,48 persen.
Sementara itu, vaksinasi di Bone dosis pertama 22,93 persen dan dosis kedua 15,72 persen. Selain itu, vaksinasi dosis pertama di Sinjai sebanyak 23,72 persen dan dosis kedua 13,73 persen, serta vaksinasi di Sidrap dosis pertama mencapai 24,45 persen, dan dosis kedua baru 16,33 persen.
Muhammadong mengatakan, cakupan vaksinasi di sejumlah kabupaten/kota di Sulsel mengalami pelambatan. "Ini terjadi salah satunya karena banyak masyarakat yang termakan berita hoaks terkait vaksinasi," jelasnya, seperti dilansir dari Media Indonesia, Selasa, 19 Oktober 2021.
Parahnya, banyak warga yang sudah menganggap covid-19 tidak ada lagi. "Itu yang membuat capaian vaksinasi melambat, padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan vaksinasi di Sulsel bisa mencapai target pada Desember 2021," keluhnya.
Sebelumnya, Sulsel juga sedang berupaya menambah tenaga vaksinator menjadi lima ribu orang lantaran ingin mengejar target 88 ribu orang yang bisa divaksin. Kendati demikian, Sulsel baru bisa memvaksin 25 ribu orang per hari.
"Itu sudah sangat maksimal," tegasnya.
Dia menyebut, perlu adanya tambahan edukasi ke warga terkait vaksinasi dan virus korona. Dengan begitu, mereka ingin menerima vaksin.
(RAI)