Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) memetakan 19 kawasan yang masuk tata ruang pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Pemetaan dilakukan agar kehidupan masyarakat dan ekosistem pesisir tak terdampak bencana.
Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Sulsel, Andi Hasbi, mengungkapkan bahwa 19 kawasan mangrove itu tersebar mulai dari pesisir Kabupaten Luwu Timur, Palopo, Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Barru.
Kemudian, di kawasan pesisir Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone, termasuk Kota Makassar.
“Penanaman mangrove di 19 kawasan itu sudah mulai ditanami. Jadi bukan kawasan kecil namun berhektar-hektar luasnya,” katanya, dikutip dari Antara, Rabu, 12 Oktober 2022.
Luasnya kawasan yang menjadi fokus ekosistem mangrove mengharuskan pihaknya rutin mengajak masyarakat, relawan lingkungan hidup, sampai perusahaan swasta untuk turut terlibat. Terutama untuk menjaga lingkungan pesisir.
“Jadi, kita terus mengajak dan mendorong masyarakat untuk ikut mengambil peran dalam menjaga lingkungan. Kita juga sudah menyiapkan bibitnya jika ada yang ingin ambil melakukan kegiatan penanaman mangrove,” katanya.
Di samping itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan, menyiapkan agenda melibatkan pelajar dan warga melakukan penanaman 250.000 batang bibit mangrove atau bakau dalam rangka menyambut hari jadi ke-353 Sulawesi Selatan.
Kepala Disdik Sulsel, Setiawan Aswad menuturkan bahwa kolaborasi aksi penanaman mangrove yang melibatkan warga dan sekitar 18.000 siswa/siswi SMA dan SMK itu akan dilakukan secara serentak pada 15 Oktober 2022 di sembilan wilayah pesisir kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Di antaranya adalah Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Luwu Utara, Kota Palopo, Kabupaten Bone, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Selain untuk memperingati hari jadi Sulsel, aksi tanam mangrove juga bertujuan melestarikan dan penguatan ekosistem perikanan dan kelautan, khususnya di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
(SUR)