Manado: Beberapa wilayah di Sulawesi Utara diprediksi berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga 20 Juli 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga setempat untuk waspada.
"Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," sebut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle dikutip dari Medcom, Senin, 17 Juli 2023.
Ben menjelaskan bahwa gangguan fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) terpantau aktif di wilayah Sulawesi Utara. Kondisi ini pun berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Diketahui, MJO merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis. Fenomena ini dapat dikenali dengan adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia Samudera Pasifik. Biasanya, fenomena ini muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Di sisi lain, bibit Siklon 98W yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) terpantau berada di Samudra Pasifik Utara Papua. Kondisi ini pun turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Utara bagian utara atau di daerah kepulauan.
Sementara itu, analisa labilitas atmosfer menunjukkan kondisi labil. Hal ini pun mendukung aktivitas konvektif skala lokal di wilayah Sulawesi Utara.
Menurut BMKG, wilayah-wilayah Sulawesi Utara yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem pada 17 Juli ialah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Sementara itu, pada 18 Juli, cuaca ekstrem diprediksi melanda Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Pada 19 Juli, potensi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Sementara itu, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud pada 20 Juli 2023.
(SUR)