Bikin Sehat, Ini Alasan Mengapa Orang Jepang Tidak Minum di Sela Makan

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Apakareba: Makanan dan minuman seperti sepasang sejoli yang tidak bisa dipisahkan. Ketika kalian ke restoran ataupun kafe, pasti pelayan akan menanyakan kepada kalian ingin memesan makanan apa dan dilanjutkan dengan minuman. 

Kebanyakan orang tentunya akan memesan air mineral. Bahkan, di restoran khas Sunda yang menghidangkan teh tawar panas secara gratis pun orang akan tetap memesan air mineral.

Tetapi, apakah kamu tahu, ternyata orang Jepang tidak minum saat makan lho. Di sana, tempat makan hanya akan menyajikan secangkir air yang sangat kecil. Masyarakat di Negeri Sakura percaya bahwa minum di sela makan bisa menganggu ‘api pencernaan’. Dilansir dari Bright Side, berikut beberapa alasan mengapa orang Jepang memilih untuk tidak minum saat makan.

1. Mulut menjadi kering

Walaupun terdengar tidak masuk akal, ternyata meminum segelas air saat makan dapat mengeringkan air liur. Sebagian orang bahkan suka menambahkan irisan lemon ke air mereka. Hal ini membuat minuman asam itu dapat mempengaruhi sekresi air liur.

Padahal air liur berfungsi untuk menjaga kesehatan mulut. Sehingga, ketika mulut kalian menjadi kering, maka kondisi itu dapat menyebabkan dampak yang tidak baik, seperti bau mulut. Air lemon juga dapat memperburuk kondisi kesehatan, seperti refluks asam dan merusak enamel gigi.

2. Menganggu pencernaan

Air liur akan menjadi encer ketika kalian meminum air saat makan. Ada saatnya, kondisi itu akan mempengaruhi pelepasan cairan lambung yang bertanggung jawan untuk mencerna makanan. Alhasil, pemecahan makanan dalam perut akan bekerja secara tidak optimal yang akhirnya bisa menyebabkan kembung.

3. Memperlambat penyerapan nutrisi

Dengan meminum air selama makan, maka hal itu akan mempengaruhi tingkat keasaman alami perut. Pengenceran cairan pencernaan yang terjadi akibat meminum air menyebabkan kondisi itu tercipta. Tentunya, ini berdampak negatif pada sistem pencernaan. Akibatnya, tubuh kalian akan menyerap lebih sedikit vitamin dan nutrisi.

4. Memicu rasa panas di dada

Volume perut akan bertambah dengan kalian meminum air saat makan. Tekanan pun juga meningkat dengan bertambahnya volume. Seperti halnya ketika kalian makan terlalu banyak, kondisi itu dapat memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko naiknya asam lambung.

Dengan naiknya asam lambung, efek samping lainnya akan terasa, seperti sensasi perih dan panas di dada atau heartburn. Terlebih, ketika kalian minum air selama makan, hal itu dapat mengakibatkan tubuh memproduksi lebih sedikit enzim pencernaan.

5. Menambah berat badan 

Siapa sangka, ternyata minum air saat makan juga dapat menyebabkan penambahan berat badan. Alasannya, ketika tubuh tidak bisa mencerna makanan dengan baik, maka makanan yang masuk akan menjadi lemak.

Selain itu, minum air sembari makan dapat menyebabkan lebih banyak insulin ke dalam darah. Akibatnya, peluang kalian untuk menyimpan lemak dalam tubuh akan semakin besar.

Lalu, apa kiat untuk menghindari minum air saat makan?

Bagi masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa dengan kebiasaan orang Jepang, tentunya sulit untuk menahan minum ketika makan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu kalian mengatasinya.

- Kurangi makanan asin. Garam cenderung membuat seseorang menjadi lebih haus. Sebaiknya, pilihlah makanan yang mengandung lebih sedikit natrium.

- Jangan mengunyah makanan secara terburu-buru. Perut lebih mudah mencerna makanan yang dikunyah dengan baik. Saat mengunyah, tubuh kalian juga memproduksi lebih banyak air liur. Sehingga, kondisi itu akan mengurangi keinginan kalian untuk minum air.

- Minum air 30 menit sebelum makan. Salah satu cara paling efektif dan mudah untuk dilakukan adalah minum air setengah jam sebelum makan. Selain membuat kalian lebih kenyang, hal ini juga membuat kalian makan lebih sedikit kalori.



(SYI)

Berita Lainnya