Semua Jenis Vaksin Bisa Bentuk Antibodi? Ini Alasannya

ilustrasi/Unsplash ilustrasi/Unsplash

Apakareba: Proses vaksinasi covid-19 di Indonesia masih terus berlanjut. Tercatat sebanyak 3.769.174 masyarakat sudah disuntik vaksin covid-19 dosis pertama.

Pakar imunisasi Elizabeth Jane Soepardi mengatakan semua jenis vaksin covid-19 efektif membentuk antibodi. Vaksin yang dihadirkan pemerintah sudah lolos pengujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
 
“Pada prinsipnya semua vaksin sama efektif. Semua produsen vaksin mengikuti aturan yang sama dan harus lulus uji WHO,” kata Jane dalam keterangan tertulis, Sabtu, 13 Maret 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
 
Meski begitu, Jane mengingatkan sejumlah catatan penting terkait pelaksanaan vaksinasi. Yakni, penyuntikan merek vaksin covid-19 dosis pertama dan dosis kedua harus sama.

“Misalnya dosis pertama diberikan Sinovac, lalu dosis kedua diberikan merek vaksin beda. Ini harus diperhatikan jangan sampai terjadi,” papar Jane.
 
Jane juga mengingatkan masyarakat yang akan disuntik vaksin covid-19 tetap harus menjaga kondisi kesehatan. Supaya vaksin betul-betul efektif membentuk antibodi.
 
“Sayang vaksinnya dibeli mahal jika tidak efektif karena tubuh kita sedang sakit,” ujar dia.
 
Jane mengatakan kemungkinan 1,1 juta dosis Vaksin AstraZeneca didistribusikan ke daerah yang belum mendapatkan vaksin sama sekali. Sehingga tidak tercampur dengan Vaksin Sinovac.

Jane mengajak masyarakat tidak khawatir divaksin covid-19, termasuk dengan Vaksin AstraZeneca. Pasalnya, vaksin tersebut didatangkan dari fasilitas COVAX. COVAX adalah inisiatif global untuk memberi akses setara bagi seluruh masyarakat di dunia mendapatkan vaksin covid-19.
 
“AstraZeneca yang kita dapat sekarang ini bukan yang kita beli langsung ke pabriknya, jadi ini adalah pembagian dari aliansi tingkat dunia,” terang dia.
 
Indonesia menerima vaksin skema multilateral COVAX tahap pertama. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pengiriman pertama ini merupakan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca.
 
"Hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi, dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," kata Retno dalam jumpa pers di bandara Soekarno-Hatta, Banten, Senin, 8 Maret 2021.
 
Retno mengatakan jumlah vaksin yang dikirim merupakan bagian dari batch pertama dan diberikan melalui jalur multilateral. Di batch pertama, Indonesia akan menerima 11.704.800 vaksin jadi. (Theofilus Ifan Sucipto).



(CIA)

Berita Lainnya