Makassar: Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, M Ansar, mengatakan jumlah sampah yang dihasilkan warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mencapai ribuan ton per hari. Dia berharap bank sampah di setiap kecamatan bisa menjadi alternatif dalam pengelolaan persampahan di wilayah tersebut.
"Persoalan sampah di kota Makassar dihadapkan pada beberapa isu, di antaranya tingginya angka timbunan sampah yang dipengaruhi tingginya tingkat pertumbuhan penduduk," kata Ansar dalam peluncuran USAID Clean Cities Blue Ocean di Makassar dikutip dari Antara, Rabu, 1 Juni 2022.
Ansar menjelaskan, setiap harinya warga Makassar menghasilkan sampah sekitar 1.000 ton, atau 30.000 ton dalam sebulan. Data tersebut dirangkum dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2020.
Baca: Warga Pangkep Sulsel Diajak Olah Sampah Jadi Rupiah
Selain itu, tingkat pengelolaan sampah di wilayahnya juga masih rendah. Dari 88 persen pengelolaan sampah di wilayahnya diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan hanya 10 persen yang berhasil diolah.
Menurut dia, pengembangan bank sampah nantinya bisa menerapkan sistem digitalisasi melalui startup pusat yang akan membeli semua sampah dari startup lorong. Sehingga harga sampah yang mempunyai nilai ekonomi tetap terjaga.
"Harapan alternatif ada di bank sampah dalam hal mengurangi sampah, meskipun komposisi sampah saat ini sebetulnya 60 sampai 70 persen masih organik, sisanya 30 sampai 40 persen anorganik. Itu pun tidak semuanya bisa bernilai ekonomi," ujar dia.
Ansar berharap, isu ketersediaan sarana dan prasarana persampahan, keterbatasan kapasitas serta daya tampung TPA dan gerakan inovasi pengelolaan sampah bisa disikapi bersama.
(UWA)