Polair Masih Mencari Nelayan yang Hilang di Perairan Bula

Polairud SBT melanjutkan pencarian nelayan hilang di hari keempat, Minggu. Foto:  ANTARA/HO-Polres SBT Polairud SBT melanjutkan pencarian nelayan hilang di hari keempat, Minggu. Foto: ANTARA/HO-Polres SBT

Ambon: Nelayan yang hilang di perairan Bula, Seram Bagian Timur (SBT) pada 2 Maret 2023 masih dalam pencarian. Tim Kepolisian air dan udara (Polairud) menurunkan kapal Polda Maluku  XVI 1007 guna memaksimalkan pencarian.

"Hari ini pukul 09.00 WIT, kami melakukan pencarian hari keempat menggunakan Kapal Polairud Polda Maluku XVI 1007," kata Kasubsi Penmas Humas Polres SBT Bripka Suwardin Sobo, dikutip dari Antaranews, Senin, 6 Maret 2023.

Faktor cuaca yang ekstrem membuat tim Polairud kesulitan melakukan pencarian. Ia mengaku, pencarian sempat terhambat akibat cuaca.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban untuk hari keempat ini dipusatkan pada koordinat 3°3. 689 'S -130°27. 349'E, 2°55.422 ' S - 31.757'E, dan 2° 59.537'S - 130°35 .289' E. Pencarian korban di hari keempat masih nihil perkembangan.

"Dalam pencarian dari hari pertama sampai hari keempat hanya didapat barang milik korban La Ali Siolimbona,” terangnya.

Diketahui, kecelakaan laut itu terjadi di Kampung Nelayan Desa Sesar Kabupaten Seram bagian Timur. Pada Kamis, 2 Maret 2023 pukul 16.00 WIT.

Sebelumnya nelayan setempat, La Bua menemukan Longboat tak bertuan di sekitar Karang Bais, kawasan perairan Bula. Melihat kejanggalan itu, La Bua akhirnya kembali ke kampung nelayan dan memberikan informasi kepada komandan Pos Polairud yang berada di Desa Sesar.

Merespons kabar itu, anggota Polairud bersama warga kampung nelayan akhirnya bergerak melakukan pencarian di seputaran Karang Bais. Warga mengaku mengenal longboat tersebut di mana adalah milik La Ali Syiolimbona dari Dusun kampung nelayan Desa Sesar.
 



(FPR)