Apakareba: Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Tjandra Yoga Aditama meminta pemerintah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kasus covid-19 varian Omicron kembali ditemukan di Tanah Air.
Setidaknya, ada tiga hal yang perlu dilakukan. Pertama, pemerintah saat ini harus mulai melakukan pelacakan yang sangat masif tentang penularan, serta kemungkinan kalau ada kasus baru lain di hari mendatang. Caranya dengan melakukan mitigasi berlapis (multi layer risk mitigation approach).
Kedua, pemerintah harus menambah informasi bahwa varian Omicron lebih mudah menular. Sebab, kasus pertama ditemukan di Wisma Atlet yang memiliki protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Artinya kita semua memang harus benar-benar menerapkan 3M dan 5M secara ketat, apalagi menjelang libur Nataru ini. Marilah kita ubah pendapat bahwa kepatuhan protokol kesehatan adalah new normal menjadi now normal," kata Tjandra dalam keterangan tertulis, dilansir Medcom.id, Minggu, 19 Desember 2021.
Baca juga: Heboh Omicron: Pemerintah Cegah Bom Waktu Kekurangan Fasilitas Karantina Covid-19
Ketiga, ia juga mengimbau testing ditingkatkan karena pasien Omicron ditemukan tanpa gejala. Semua yang kontak dengan pasien Omicron juga harus diidentifikasi dan ditangani saksama mungkin sampai karantina.
Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ditemukan kasus-kasus baru, maka diperlukan investigasi lapangan dan Penyelidikan Epidemiologi (PE). Selain itu, negara G7 baru saja mengeluarkan pernyataan bersama bahwa varian Omicron sekarang adalah ancaman terbesar untuk kesehatan masyarakat dunia.
"Artinya, dunia dan kita semua memang harus mengatur langkah menghadapinya. Karena Indonesia adalah Presidensi G20 maka mungkin baik juga kalau para Menteri Kesehatan G20 juga mengambil sikap terhadap perkembangan Omicron ini," ujar dia.
(NAI)