Apakareba: Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, mempercepat vaksinasi covid-19 menggunakan jenis Pfizer. Hal itu dilakukan sebelum vaksin tersebut kedaluwarsa dan rusak sehingga berdampak tidak bisa digunakan lagi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Nursaidah Sirajuddin, mengatakan stok vaksin Sinovac disimpan terlebih dahulu. Tujuannya memaksimalkan penggunaan vaksin Pfizer hingga akhir November 2021.
"Makanya Sinovac kita simpan untuk dosis kedua dan untuk Pfizer kita galakkan secepat mungkin karena tanggal kedaluwarsanya sudah dekat, kita berupaya menghabiskan sampai akhir November ini," kata Nursaidah, dilansir dari Medcom.id, Selasa, 9 November 2021.
Baca: DPD Golkar Jabar Diminta Selesaikan Dualisme Kepemimpinan di Bekasi
Nursaidah menjelaskan, kedaluwarsa yang dimaksud tidak seperti yang dipahami pada umumnya. Kedaluwarsa vaksin Pfizer ditentukan oleh penyimpanannya yang harus berada dalam kondisi beku atau minus 17 derajat celsius.
Namun pada kenyataannya, ia mengaku banyak dari vaksin yang mencair lantaran pendistribusian melalui berbagai proses. Selain itu, tempat penyimpanan kurang memadai sehingga vaksin Pfizer di Kota Makassar mencair dan hanya bisa digunakan selama satu bulan ke depan.
"Pfizer itu pengelolaannya tersendiri, harus di suhu beku minus 17 derajat celsius. Ketika dia cair di suhu 28 derajat celsius, itu masa waktunya hanya sebulan dan harus segera kita distribusikan," jelasnya.
Kota Makassar memperoleh vaksin Pfizer sejak satu bulan lalu sekitar 50 ribu dosis. Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar mengeklaim separuhnya telah diberikan ke masyarakat.
"Kalau kita bicara stok, itu sudah berjalan sejak kemarin. Soal sisanya kan harus dari data, sekarang saya belum pantau. Tapi sudah ada setengah kita pakai," jelasnya.
Berdasarkan data KPC-PEN, cakupan vaksinasi di Kota Makassar telah mencapai 75 persen untuk dosis pertama hingga 7 November 2021. Sedangkan pada dosis kedua mencapai 51 persen dari sasaran.
(RAI)