Apakareba: Siapa yang tidak suka dengan kucing? Hewan yang manja dan suka tidur di mana pun itu memang menggemaskan. Apalagi, kucing yang gemuk seringkali dianggap lucu.
Namun, kucing yang terlihat gemuk kemungkinan mengalami obesitas yang parah. Pada realitasnya, kondisi itu justru tidak sehat untuk kucing.
Kucing yang kelebihan berat badan berisiko memiliki umur yang pendek dan rentan terserang penyakit. Artinya, bila kita memberikan banyak makanan pada kucing sama saja mengurangi harapannya untuk hidup.
Melansir dari berbagai sumber, kucing yang obesitas memiliki kemungkinan beberapa kondisi seperti:
-
Berbagai jenis kanker, diabetes melitus, penyakit jantung, dan hipertensi.
-
Osteoartritis dan degenerasi sendi yang terjadi lebih awal.
-
Batu kandung kemih.
-
Komplikasi anestesi karena kucing kurang tahan panas.
Obesitas pada kucing dapat dicegah dengan memberikan porsi makan yang sesuai dan teratur sejak awal. Karena jika itu tidak dilakukan, lemak pada kucing hanya tertumpuk dan menyimpan energi yang berlebihan. Akibatnya massa tubuh mereka akan selalu bertambah.
Baca: Stop Tunggangi Gajah! Ini Penderitaan yang Mereka Rasakan
Makanan dan camilan harus diberikan dalam porsi yang disarankan pada kemasan makanan kucing. Cermati apa saja kandungan dalam makanan tersebut.
Kucing adalah karnivora, artinya daging sebagai asupan yang penting untuk makanannya. Kucing rumahan mungkin masih bisa menikmati roti, sayuran, atau makanan ringan lainnya. Makanan kucing yang berkualitas tinggi akan menjadikan daging sebagai bahan utamanya.
Jadi, mulailah lebih bijak dalam merawat kucing kesayangan. Selalu konsultasikan kesehatan kucing ke dokter hewan.
(RAI)