Apakareba: Musim hujan mulai menunjukkan kehadirannya pada pertengahan September ini. Walaupun untuk sebagian orang hujan menjadi hal yang menjengkelkan. Namun, banyak juga yang menganggap hujan sebagai fenomena alam yang dapat membangkitkan berbagai perasaan.
Mulai dari perasaan sedih saat hujan, kenyamanan, mungkin juga ketenangan saat hujan turun. Anda mungkin menyadari adanya aroma khas yang muncul setelah hujan. Biasanya, aroma ini keluar dari tanah ketika hujan turun setelah musim kemarau berkepanjangan.
Ternyata, bau hujan ini memiliki istilah khusus lho. Melansir Hellosehat.com, pada 1964 ilmuwan Australia bernama Isabel Joy Bear dan R G Thomas melakukan sebuah studi tentang aroma hujan. Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan fenomena aroma hujan dengan istilah petrichor.
Petrichor tidak muncul begitu saja, dalam sebuah jurnal dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), setidaknya ada tiga faktor yang membuat aroma ini timbul. Melansir laman ung.ac.id berikut informasinya.
Baca juga: BMKG Prediksi Potensi Curah Hujan Tinggi 10 Hari ke Depan
Faktor pertama yang paling sering dihubungkan dengan aroma hujan adalah bakteri. Melimpahnya bakteri Actinomycetes yang ditemukan di tanah, erat kaitannya petrichor.
Actinomycetes menghasilkan produk metabolit berupa senyawa aromatis yaitu Geosmin. Ketika senyawa Geosmin ini dihidrolisis oleh air hujan menyebabkan senyawa tersebut menguap dan menimbulkan aroma khas hujan.
Faktor kedua yaitu Feromon. Feromon merupakan senyawa khas yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan yang berguna sebagai pertahanan diri. Senyawa ini terdiri dari dua jenis asam lemak jenuh, yakni palmitic acid (asam palmitat) dan stearic acid (asam stearat).
Feromon ini diyakini mengeluarkan aroma khas hujan ketika bereaksi dengan air hujan.
Faktor terakhir yakni adanya efek elektrolisis molekul O2 yang diakibatkan listrik (petir) yang menyebabkan terjadinya disosiasi molekul O2 menjadi atom (oxide). Proses ini juga yang diyakini menimbulkan efek aroma khas dari hujan.
Itulah penjelasan singkat mengenai petrichor serta beberapa faktor yang memicunya. Semoga bermanfaat.
(NAI)