Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat empat kota di Sulsel mengalami deflasi pada Agustus 2022. Satu daerah dengan deflasi terendah berada di Kota Watampone dengan minus 0,96 persen.
"Ada lima kota yang menjadi sampel pendataan dan itu mewakili 24 kabupaten dan kota di Sulsel. Untuk bulan Agustus 2022, ada empat yang deflasi dan satu kota lainnya itu inflasi," kata Kepala BPS Sulsel, Suntono, dilansir dari Medcom.id, Jumat, 2 September 2022.
Ia menyebutkan ketiga kota lainnya adalah Makassar dengan minus 0,29 persen, Bulukumba dengan minus 0,60 persen, dan Parepare dengan minus 0,26 persen. Secara kumulatif Sulsel mengalami deflasi hingga minus 0,27 persen.
Terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 112,00 dari sebelumnya 112,31. Komoditas yang mengalami deflasi yakni cabai merah, daging ayam ras, asam, tomat, tempe, bawang merah, minyak goreng, cabai rawit, emas perhiasan, dan angkutan udara.
Sementara itu, satu kota, yaitu Palopo mengalami inflasi.Tingkat inflasi tahun kalender di provinsi Sulsel sebesar 3,79 persen.
Terdapat delapan kelompok yang mengalami inflasi. Di antaranya, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan, gas, air, listrik, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,16 persen.
Lalu, kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,13 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,13 persen.
"Selain itu, kelompok peralatan, perlengkapan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,33 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen,” ungkap Suntono.
Adapun komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah ikan layang, ikan cakalang, wortel, air kemasan, jagung manis, kol putih, telur ayam ras, kangkung, tarif listrik, dan upah pembantu rumah tangga.
BACA: Bappelitbangda Sulsel Gelar Lomba Inovasi Tingkatkan Pelayanan Daerah
(SUR)