Apakareba: Dian Sastrowardoyo menginginkan kebaya menjadi ciri khas tersendiri bagi wanita Indonesia. Oleh karena itu, ia berkolaborasi dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menginisiasi sebuah gerakan bangga dan mencintai menggunakan busana kebaya.
Gerakan yang digaungkan oleh Dian Sastro tersebut selaras dengan upaya pendaftaran kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya (UNESCO). Melalui gerakan yang disebut Kebaya Goes to UNESCO, ia ingin kebaya Indonesia dapat memperoleh pengakuan dunia.
“Kita perlu banget mendaftarkan ke UNESCO bahwa kebaya itu adalah warisan budaya tak benda milik Indonesia, tapi kalau kita mau mendaftarkan ini ke warisan budaya tak benda Indonesia kita tuh harus buktikan dulu kepada UNESCO bahwa memang orang Indonesia itu banyak yang pakai kebaya,” kata Dian Sastro, dikutip dari Medcom.id, Sabtu, 30 Juli 2022.
Dia berharap wanita Indonesia dapat mencintai dan menghargai warisan leluhur. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap pelestarian budaya itu sendiri. Nantinya, dunia mengakui keanekaragaman budaya Indonesia.
Baca Juga: Diajukan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Berikut 6 Manfaat Tempe yang Perlu Diketahui
“Upaya dukungan yang dilakukan oleh PANDI adalah memberikan sebuah wadah direktori dalam bentuk website bernama tradisikebaya.id di mana platform tersebut bisa menjadi galeri foto-foto berkebaya dari seluruh orang,” kata Deputi Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Pemasaran PANDI, Meita Pratiwi.
Dian juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menyemarakkan gerakan Kebaya Goes to UNESCO dengan cara foto memakai kebaya lalu mengunggahnya pada website tradisikebaya.id. Gerakan tersebut akan dimulai pada 9 Agustus 2022 sampai dengan 9 Desember 2022.
“Mungkin selama ini ada banyak teman yang sudah biasa pakai kebaya tiap hari tapi kan pakainya sendiri. Mumpung lagi suka pakai kebaya, kita daftarkan foto menggunakan kebaya upload di website tradisikebaya.id dengan hashtag Kebaya Goes to UNESCO,” ujar Dian Sastro.
Dia menutup ujarannya dengan berharap adanya dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada. Lantaran, hal ini dapat mempermudah langkah kita agar kebaya bisa diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia oleh UNESCO.
(SUR)