Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan mengekspor sejumlah komoditas halal sebanyak 378,50 ton senilai Rp66,43 miliar. Beragam jenis komoditas halal itu diekspor menuju Arab hingga Australia.
Kepala Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan, Ashari Radjamilo, berpendapat bahwa pihaknya bersama Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) ikut serta mengambil bagian dalam rangka peringatan HUT ke-353 Sulawesi Selatan lewat ekspor produk lokal.
“Dalam kurun waktu tiga hari bersama dengan Ketua GPEI, beliau yang memberikan barang hingga terkumpul sekitar 378,50 ton dengan nilai 4,55 juta dolar Amerika setara Rp66,43 miliar,” kata Ashari, dikutip dari Antara, Senin, 17 Oktober 2022.
Komoditas yang akan diekspor berupa kemiri, mete kupas, cacao, udang tempura, ikan segar, tepung rumput laut, dan lain-lain yang semuanya merupakan produk halal. Di sisi lain, tujuan ekspor, yaitu Arab Saudi, China, Jerman, Thailand, Malaysia, Jepang, Australia, Singapura, Rusia, dan Amerika.
Pada pelaksanaannya, Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan bekerja sama dengan PT Mandiri, Balai Karantina Ikan, Balai Karantina Pertanian, Bea Cukai, Pelindo, peti kemas, dan lain-lain
“Alhamdulillah ini adalah produk halal yang kami kirim ke negara Arab, termasuk Jepang, Thailand, Rusia. Terpenting adalah kami bersama dengan para eksportir Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) mengambil bahagian dari hari jadi Sulsel ke-353 tahun,” ujar dia.
Mengenai rencana berikutnya, Ashari mengungkapkan bahwa tak akan pernah berhenti ekspor. Sebab, Sulawesi Selatan (Sulsel) mempunyai potensi alam untuk dilakukan ekspor terhadap berbagai komoditas Sulsel. Ketua GPEI Sulsel, Arif R, menerangkan kalau produk halal adalah produk yang telah siap konsumsi seperti ikan olahan dan tepung rumput laut.
“Semua, produk yang halal itu memang sudah hampir 80 persen setelah tiba di negara tujuan langsung bisa dikonsumsi, tentunya dengan ekspor halal, negara yang dituju merupakan negara Muslim ada juga non-Muslim tapi kecil,” jelasnya.
Dengan catatan, bahwa produk halal itu sangat terjaga higienitasnya, kesehatan, dan kehalalannya.
“Tentunya sebagai negara Islam terbesar di dunia dalam populasi umat Islam, potensi ekspor halal dari Sulsel itu masih terbuka dan mempunyai peluang yang lebih besar,” ujar Arif.
(SUR)