Maros: Ketua Kelompok Tani Toddopuli, Abd Wahid, mengatakan hujan deras yang terus mengguyur wilayah Sulawesi Selatan dapat mengancam produksi areal persawahan di wilayahnya. Sebab, hujan mengakibatkan tanaman padi milik para petani terendam air.
"Jika hujan deras tidak reda hingga esok, maka dikhawatirkan tanaman padi yang baru berumur sebulan, bahkan ada yang belum berumur 3 minggu dapat rusak," kata Wahid, di Kabupaten Maros, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 27 Mei 2022.
Baca: Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Tanam 39 Ribu Bibit Mangrove di Maros
Menurut Wahid, tanaman padi yang terendam air selama tiga hari berturut-turut membuat akarnya menjadi bonyok sehingga batang dan daunnya ikut rusak. Hampir seharian tanaman padi miliknya tergenang air dan hujan tidak berhenti sejak sore hingga malam hari.
Hal serupa disampaikan petani di Kecamatan Minasa Te'ne, Kabupaten Pangkep, Rustam. Dia mengatakan, selain tanaman padi tanaman hortikultura juga terancam rusak.
"Kalau selama ini, petani sebagian besar menanam padi, semenjak pandemi covid-19 mulai memanfaatkan lahan dan pekarangan untuk menanam memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari," pungkas Rustam.
(UWA)