Jakarta: Perundungan atau bullying bisa terjadi kapan dan di mana saja. Bahkan di kantor sekalipun. Awalnya terkesan lucu dan hanya untuk bercanda, tapi lama-kelamaan malah mengganggu.
Ada beberapa tindakan yang dapat digolongkan dalam perilaku bullying. Di antaranya, menyebarkan rumor jahat tentang seseorang, bertindak secara tidak adil, meledek, atau merendahkan seseorang.
Psikolog klinis dewasa, Tara de Thouars, mengatakan perilaku bullying kerap melibatkan tiga pihak. Pertama adalah pelaku, yang kebanyakan menyerang titik lemah target agar mereka terlihat berkuasa. Sehingga menutupi ketidakmampuan atau ketidakpuasan dalam dirinya.
Baca: Mana yang Harus Didahulukan antara Kurban dan Akikah?
Kedua adalah target, yang secara sengaja dan berulang dipermalukan. Sehingga berpotensi mengalami berbagai efek psikologis yang mengganggu keseharian dan produktivitas.
"Ketiga adalah saksi, yang tanpa pemahaman yang cukup mengenai cara menghadapi situasi workplace bullying, seringkali hanya berdiam diri. Padahal, saksi memiliki peranan yang sangat penting untuk mengintervensi perilaku tidak menyenangkan tersebut," kata Tara, demikian dikutip dari Medcom.id, Senin, 27 Juni 2022.
Lantas, bagaimana cara menghadapi perilaku bullying di kantor? Lebih lanjut, Tara menjelaskannya sebagai berikut:
1. Tetap tenang
Pelaku bullying seringkali ingin memancing reaksi dan merasa senang bila target menunjukkan rasa kesal atau terluka karena tindakan mereka. Maka, latih diri untuk memiliki batasan emosional yang sehat sehingga kita tidak bereaksi dan merasa buruk terhadap diri sendiri.
2. Atasi masalah secara langsung
Coba bicara dan tegaskan pendapat atau perasaan kamu saat berkomunikasi dengan pelaku.
3. Laporkan pada atasan atau HRD
Lakukan dengan komunikasi yang tepat sehingga mereka dapat membantu mencari jalan keluar terbaik.
Baca: Tanpa Disadari, 10 Kebiasaan Buruk Ini Sebabkan Rambut Menipis
4. Dokumentasikan
Catat jam, lokasi, dan siapa saja yang berada di dekat kamu saat peristiwa itu terjadi. Sehingga dapat membantu saat kita ingin melaporkan perlakuan tersebut.
5. Jangan ragu untuk berbicara dengan orang lain
Baik itu dengan rekan kerja, sahabat, atau terapis jika perlu, karena hal ini dapat membantu kita mengatasi efek bullying yang dirasakan.
6. Jaga rasa percaya diri dan pikiran positif
Bullying tidak merepresentasikan isu tentang targetnya, tapi merepresentasikan isu tentang pelakunya. Seringkali target jadi merasa diri kurang, buruk, jelek. Padahal, ini bukan tentang korban, tapi tentang pelakunya.
(UWA)