Apakareba: Anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan, menyoroti anggaran belanja rutin Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang mencapai 75 persen. Legislator dari Partai NasDem itu menilai kondisi tersebut perlu dievaluasi karena penguatan penguatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) sangat dibutuhkan.
"Solusi yang pas adalah menyusun ulang prioritas pembelanjaan modernisasi alutsista dan memilih kembali produsen-produsen yang lebih kooperatif dan suportif terhadap kondisi Indonesia," ujar Farhan, dilansir Medcom.id, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia, DPR akan menunggu Kementerian Pertahanan berkonsultasi mengenai penganggaran. Harapannya anggaran yang digunakan dapat memacu modernisasi alutsista.
Baca juga: Pertamina: Kebakaran Kilang Komponen Pertalite di Cilacap Telah Diisolasi
Hal serupa disampaikan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie. Connie menyebut penggunaan anggaran di Kemenhan mesti diperbaiki supaya fokus penguatan alutsista tidak terhambat.
"Kondisi ini konsekuensi dari defence follow budget (kekuatan militer mengacu pada ketersediaan anggaran) dan bukan follow threats (mengacu pada kebutuhan penguatan alutsista)," kata Connie.
Menurut dia, Kemenhan dapat mengambil pelajaran dari Kepolisian yang menggunakan pendekatan alokasi anggaran mengacu pada tantangan keamanan. Jika hal ini dapat dilaksanakan, modernisasi alutsista akan terwujud lebih cepat.
(NAI)