Apakareba: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar mencatat hingga saat ini ada sebanyak 5.511 kepala keluarga (KK) terdampak gempa Nusa Tenggara Timur, pada Selasa, 14 Desember 2021.
Kepala BPBD Selayar Ahmad Ansar mengatakan, ribuan kepala keluarga tersebut terbagi di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu.
"Terdampak itu ada 3.353 KK di Pasimarannu dan 2.158 KK di Pasilambena," katanya, di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, dilansir Medcom.id, Kamis, 16 Desember 2021.
Ia mengatakan ribuan kepala keluarga tersebut saat ini masih berada di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi adanya gempa susulan yang kemungkinan bisa terjadi. Namun, pihaknya belum bisa mendapatkan jumlah masyarakat yang saat ini tengah mengungsi.
Baca juga: Akibat Gempa Flores, 230 Rumah di Selayar Sulsel Rusak
Ansar menjelaskan, sejak peristiwa gempa berkekuatan 7,4 magnitudo itu membuat jaringan telekomunikasi yang ada di Kecamatan Pasilambena terputus. Bahkan, dua desa yang ada di sana sampai saat ini masih belum ada informasi.
"Ada 37 titik pengungsian di Pasilambena, cuma data riilnya pengungsi di titik pengungsian itu kami belum dapat karena masih ada dua desa yang jaringan terputus," jelasnya.
Menurut Ansar, untuk saat ini data warga yang ada hanya sebanyak 3.900 yang tengah mengungsi. Angka itupun hanya berasal dari satu kecamatan, yakni Kecamatan Pasimarannu.
(NAI)