Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melibatkan TNI-Polri dalam percepatan vaksinasi hewan ternak. Tujuannya, untuk menanggulangi kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Kami akan kebut vaksinasi bagi hewan ternak di Sulsel. Kita juga melibatkan teman-teman dari TNI-Polri untuk terlibat dan akan diberikan pelatihan bagi TNI-Polri untuk menjadi vaksinator,” tutur Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, dikutip dari Antara, Rabu, 12 Oktober 2022.
Andi Sudirman mengungkapkan bahwa kasus PMK di Sulsel mulai melandai. Namun, kondisi tersebut tentunya tidak menjadi alasan untuk lebih santai dalam upaya pengendalian.
Ia pun mengatakan bahwa keberhasilan itu tak terlepas dari arahan Menko Marves dan jajaran Menteri terkait dalam penanganan PMK.
“Kami melaporkan, alhamdulillah ada perkembangan baik, kasus PMK di Sulsel melandai,” kata Andi Sudirman.
Kasus PMK mencapai sebanyak 8.717 ternak per 10 Oktober 2022. Tetapi, sudah mengalami kesembuhan sebanyak 3.794 ekor, 623 ekor telah dipotong bersyarat, 107 ekor mati. Sehingga tersisa kasus sebanyak 4.193 ekor yang perlu segera ditindaklanjuti untuk menuju kasus nol PMK di Sulsel.
Tidak hanya percepatan vaksinasi, Pemprov Sulsel dengan 15 kabupaten dan kota juga kompak dalam membentuk satuan tugas (Satgas) penanganan dan pencegahan penyebaran PMK yang telah menjangkiti hewan ternak di sejumlah daerah setempat.
Belasan daerah yang sudah membentuk Satgas PMK tersebut adalah Kabupaten Pinrang, Tana Toraja, Toraja Utara, Pangkep, Jeneponto, Bone. Kemudian, ada juga Kabupaten Luwu Utara, Parepare, Makassar, Baru (Satgas Intern Dinas), Sinjai (Satgas Internal Dinas), Luwu Timur (Satgas Intern Dinas), Wajo (Intern Dinas), Enrekang (Tim Kewaspadaan PMK), dan Soppeng (Posko Kewaspadaan PMK Dinas Peternakan).
(SUR)