Jakarta: Ketupat seringkali hadir untuk mengisi meja makan di rumah saat Lebaran. Biasanya ketupat disajikan dengan opor ayam, rendang, dan lauk-pauk khas Hari Raya Idulfitri lainnya.
Bila Anda sudah mulai bosan dengan sajian yang satu ini, jangan khawatir! Masih banyak alternatif pengganti ketupat yang bisa Anda hidangkan bersama keluarga terkasih.
Dilansir dari Inibaru.id, berikut empat alternatif pengganti ketupat untuk hidangan Lebaran nanti:
1. Lontong
Lontong sering dianggap sebagai salah satu ‘kembaran’ ketupat. Meski begitu, ketupat dan lontong memiliki perbedaan.
Sama-sama dari beras, ketupat dibungkus dengan janur kelapa, sementara lontong dibungkus dengan daun pisang. Hal ini membuat aroma lontong pun jadi lebih khas.
Lontong cocok untuk dijadikan pendamping opor ayam saat Lebaran atau bahkan satai. Bahkan, di pinggir jalan, banyak penjual lontong sayur dengan rasa gurih untuk sarapan pagi.
2. Buras
Buras adalah satu makanan khas masyarakat Bugis. Dari namanya, buras sekilas mirip dengan beras, bahan utama dari nasi yang merupakan makanan pokok sebagian besar orang Indonesia.
Buras merupakan kombinasi olahan beras dan santan. Dari rasanya saja, sudah kebayang ya gurihnya. Nah, buras ini bakal terasa sangat nikmat kalau disajikan dengan opor ayam atau disiram dengan bumbu kacang.
3. Lemang
Kalau yang satu ini sih makanan khas Kalimantan Barat. Bahan utamanya beda dengan nasi yang biasa kita makan karena berasal dari beras ketan putih. Menariknya, beras ketan putih ini diolah dengan santan sampai setengah matang saja.
Setelahnya, beras ketan putih ini kemudian dibungkus dengan daun pisang dengan bentuk memanjang. Setelahnya, penganan ini dibakar di dalam batang bambu.
4. Patlau
Masih merupakan makanan khas Kalimantan, tepatnya dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat, patlau sering disajikan pada perayaan-perayaan hari besar seperti Idulfitri. Uniknya, makanan yang mirip dengan lontong ini juga sering disajikan bareng dengan opor ayam atau rendang.
Bahan utamanya sama dengan lemang, yakni beras ketan putih yang dicampur santan. Bahkan, cara pengolahannya juga mirip karena dibungkus dengan daun pisang. Bedanya dengan lemang, patlau direbus, bukannya dibakar di dalam bambu.
(UWA)