Apakareba: Peneliti Kesehatan Publik Universitas Harvard menemukan paparan polusi udara (PM2.5) dapat menyebabkan risiko demensia, atau kondisi perubahan genetik dan protein dalam otak ditemukan. Bentuk paling umum dari kondisi ini mengakibatkan hilangnya ingatan.
Melansir Media Indonesia, ilmuwan mengumpulkan informasi dengan menyaring 2.000 hasil tinjauan selama 10 tahun terakhir. Efek polusi udara terhadap demensia klinis menjadi fokus penelitian ini.
Hingga saat ini, ada 57 juta penderita demensia di seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 153 juta pada tahun 2050.
Studi ini menemukan bahwa faktor demensia tidak hanya termasuk paparan polusi udara. Faktor lain yang berkontribusi terhadap demensia yang lain adalah merokok.
kegiatan merokok juga lebih berpotensi menjadi faktor demensia dibanding polusi udara. Namun, secara kuantitas tingkat orang terpapar polusi udara. memang lebih tinggi.
(FPR)