Buton: Saharuddin, 50, nakhoda kapal penyeberangan yang tenggelam di Perairan Teluk Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, tengah diperiksa polisi. Ia dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Untuk BAP (berita acara pemeriksaan) sudah kami lakukan di Polres Buteng," kata Kasat Reskrim Polres Buteng Iptu Sunarton dikutip dari Medcom, Selasa, 25 Juli 2023.
Saat ini nahkoda kapal pincara tersebut diamankan di Polres Buton Tengah. "Kami belum lakukan penahanan, statusnya masih kami amankan di Polres Buteng," ungkap Sunarton.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari telah mengevakuasi kapal penyeberangan antar-desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah pada Senin, 24 Juli 2023.
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal penyeberangan antar Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur. Peristiwa kecelakaan itu pertama kali dilaporkan oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah pada dini hari tadi.
"Yang melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu kapal penyeberangan antar-desa tenggelam pada Senin (24 Juli) dini hari," kata Arafah.
Proses pencarian korban pun dibagi menjadi dua tim. Tim pertama bertugas menyelam di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal. Sementara itu, tim kedua bertugas menyisir di atas permukaan laut sekitar tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet.
Arafah menyebut kecelakaan tersebut menewaskan sebanyak 15 warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah. Adapun sebanyak enam korban telah berhasil diselamatkan.
"Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, langsung diserahkan kembali kepada keluarganya. Sedangkan korban yang selamat, saat ini sementara dilakukan perawatan," jelasnya.
(SUR)